Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrok dengan Polisi Israel, Satu Warga Palestina Tewas di Yerusalem

Kompas.com - 21/07/2017, 20:20 WIB

Yerusalem, KOMPAS.com – Seorang warga Palestina tewas dalam bentrokan dengan aparat keamanan Israel di dekat Kota Tua, Yerusalem, Jumat (21/7/2017) siang waktu setempat.

Kantor berita Perancis, AFP, Jumat malam WIB melaporkan, informasi itu disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Palestina.

Namun, kementerian tidak memberikan keterangan yang rinci mengenai kejadian yang berlangsung di kawasan Ras al-Amud, dekat Kota Tua, Yerusalem.

Sementara Al Jazeera menambahkan, 140 warga Palestina lainnya terluka dalam bentrokan tersebut.

Baca: Pria Muslim Usia Bawah 50 Tahun Dilarang Masuk Al-Aqsa

Massa warga Palestina sedang berkumpul seusai shalat Jumat untuk menggelar aksi protes atau demonstrasi menentang berbagai kebijakan Israel yang membatasi warga Palestina atau umat Muslim masuk ke masjid Al-Aqsa.

Bentrokan mematikan itu terjadi beberapa jam setelah Israel membatasi umat Muslim yang ingin shalat di masjid Al-Aqsa, Jumat (21/7/2017).

Polisi Israel tidak mengizinkan pria Muslim berusia di bawah 50 tahun untuk masuk ke kompleks masjid Al-Aqsa, setelah dua polisi Israel ditembak tiga pria Arab pada pertengahan bulan ini.

“Masuk ke kawasan Kota Tua dan Bukit Kuil akan diberikan hanya kepada pria berusia 50 tahun dan lebih. Wanita semua usia diizinkan masuk,” kata sebuah pernyataan polisi.

Bukit Kuil adalah sebutan Yahudi untuk kawasan Haram al-Sharif, yang meliputi Al-Aqsa.

Sedikitnya 3.000 polisi Israel dan polisi perbatasan telah dikirim ke kawasan Kota Tua, di mana permukiman warga Arab berada.

Baca: 2 Polisi Ditembak Mati, Israel Tutup Masjid Al-Aqsa untuk Shalat Jumat

Menteri Keamanan Israel mengatakan bahwa polisi Israel akan memutuskan kapan harus mencabut detektor logam dan pintu putar di kompleks Al-Aqsa, yang dipasang minggu lalu.

Pemasangan detektor logam itu telah memicu protes dari warga Palestina yang melihat tindakan tersebut sebagai hukuman kolektif yang merugikan umat Islam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com