Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Pengawal Duterte Terluka akibat Ditembak Pemberontak Komunis

Kompas.com - 19/07/2017, 12:06 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Empat pengawal Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, menderita luka-luka akibat ditembak oleh terduga pemberontak komunis, Rabu (19/7/2017).

Insiden itu terjadi tepat sehari setelah pemberontak komunis itu mengeluarkan ancaman bahwa mereka akan melakukan serangan, demikian dilaporkan kantor berita Perancis, AFP.

Duterte tidak berada dalam konvoi para penggawalnya itu ketika orang-orang bersenjata melepaskan tembakan yang menarget dua kendaraan Pasukan Keamanan Presiden di sepanjang jalan raya di Mindanao, Filipina selatan.

Baca: Presiden Duterte Tetapkan Darurat Militer di Pulau Mindanao

Seorang pejabat militer menyalahkan Tentara Rakyat Baru – sayap Partai Komunis Filipina yang memiliki 4.000 orang anggotanya – atas serangan tersebut.

"Ini adalah bagian seruan nasional mereka kepada kelompok bersenjata lainnya untuk menentang darurat militer dengan melancarkan serangan intensif terhadap pasukan pemerintah," kata Brigadir Jenderal Gilberto Gapay, perwira senior militer di Mindanao, kepada stasiun radio DZBB di Manila.

Duterte telah meminta anggota parlemen untuk memperpanjang masa darurat militer di Mindandao, Filipina selatan.

Baca: Duterte: Darurat Militer untuk Selamatkan Republik Filipina

Perpanjangan diinginkan Duterte  karena batas waktu darurat militer fase pertama yang telah berjalan dua bulan mendekati akhir tanpa, sementara itu tak ada tanda-tanda pertempuran segera berakhir di Marawi.

Marawi, kota berpenduduk sekitar 200.000 jiwa di Mindanao, Filipina selatan, dijuluki “kota Muslim” karena mayoritas penduduknya pemeluk Islam.  Mindanao sendiri berpenduduk 20 juta jiwa.

Kota di negara berpenduduk mayoritas Katoli itu dikuasai kelompok Maute, sayap kelompok teror Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) sejak 23 Mei 2017.

Baca: Duterte Inin Perpanjang Masa Darurat Militer di Marawi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com