Jasad Pembangkang China Liu Xiaobo Dikremasi di Shenyang

SHENYANG, KOMPAS.com - Jenasah tokoh penerima hadiah Nobel Perdamaian, Liu Xiaobo dikremasi, Sabtu (15/7/2017).

Kremasi dilakukan setelah sebuah upacara yang dihadiri oleh istri dan teman-teman Liu, di Kota Shenyang, di timur laut China.

Jasad Liu dikremasi dua hari setelah pembangkang China tersebut menghembuskan nafas terakhir akibat kanker yang dideritanya.  

Baca: Akhir Perjalanan Liu Xiaobo, Pembangkang China yang Dibela Dunia...

"Jasad Liu dikremasi sesuai dengan kehendak anggota keluarganya dan adat istiadat setempat," kata Zhang Qingyang, seorang pejabat dari Kantor Kotamadya Shenyang, seperti dikutip AFP.

Pejabat itu menunjukkan foto bergambar istrinya Liu Xiaobo, Liu Xia, bersama saudara laki-lakinya, dan saudara laki-laki Liu Xiaobo, serta teman-temannya, di depan jenasah yang dikelilingi bunga putih di rumah duka.

"Karena dia baru saja kehilangan suaminya, dia sangat terpukul," kata Zhang.

Baca: China Putuskan Undang Ahli Kanker Dunia untuk Rawat Liu Xiaobo

Pemerintah China mendapat kecaman internasional atas perlakuannya terhadap advokat demokrasi dan juga Liu Xia, yang telah menjalani tahanan rumah sejak tahun 2010.

Pemerintah barat meminta Beijing untuk membebaskan Liu Xia dan membiarkan dia bepergian ke luar negeri.

Kementerian Luar Negeri China balik mengecam kritik pada hari Jumat kemarin. China pun melontarkan protes resmi ke kantor hak asasi manusia Amerika Serikat, Jerman, Perancis dan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Baca: China Dikritik setelah Liu Xiaobo Meninggal dalam Status Tahanan