Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di India: 40 Orang Tewas dan 1,5 Juta Orang Mengungsi

Kompas.com - 14/07/2017, 07:20 WIB

GUWAHATI, KOMPAS.com - Banjir di kawasan India utara menewaskan sedikitnya 40 orang dan memaksa 1,5 juta orang mengungsi.

Selain itu, bencana sama juga merendam taman nasional, yang selama ini menjadi lingkungan hidup terbesar dunia bagi hewan langka badak bercula satu, seperti dilaporkan Reuters, Kamis (13/7/2017).

Air di sungai Brahmaputra, yang mengalir dari China menuju India dan Banglades, melewati batas ketinggian bibir sungai setelah hujan lebat.

Akibatnya, banjir melanda di lebih dari 2.500 desa di negara bagian Assam, India, dalam dua pekan belakangan.

Perdana Menteri (PM) Narendra Modi menyatakan duka cita terhadap keluarga korban, sementara ribuan orang mencari perlindungan di lebih dari 300 tempat penampungan darurat.

Baca: 300 Orang Tewas akibat Banjir di India

Di sisi lain, pejabat setempat menyatakan "kewaspadaan tertinggi terhadap bahaya kesehatan" untuk menghentikan penyebaran penyakit.

Upaya besar juga dilakukan untuk menyelamatkan badak bercula satu dan hewan liar lain, yang berada dalam bahaya, saat banjir menggenangi Taman Nasional Kaziranga, kata Badan PBB, UNESCO.

"Lebih dari 90 persen wilayah Taman Nasional Kaziranga kini terendam air," kata Menteri Kehutanan negara bagian Assam, Rani Brahma, kepada Reuters.

Taman seluas 430 km persegi itu adalah habitat bagi 2.500 badak bercula satu, yang secara global hanya tersisa 3.000 ekor.

"Dua ekor badak mati tenggelam, dan 15 rusa mengalami nasib yang sama akibat bencana ini," kata Brahma.

Baca: Banjir dan Badai Tewaskan 201 Orang di Sri Lanka dan India

Hewan kini mengungsi di daratan tinggi, termasuk pegunungan di luar wilayah taman, kata dia.

Namun, saat hewan itu pindah ke daerah lebih tinggi untuk menghindari banjir, mereka rentan menjadi korban para pemburu binatang langka.

Mereka juga semakin berpotensi menjadi korban tabrakan oleh kendaraan jika hewan itu berlindung di jalanan.

"Barikade khusus telah dipasang di jalan-jalan utama dan para penjaga hutan sudah meminta pengendara untuk memacu kendaraan mereka di bawah kecepatan 40 km per jam," kata penjaga kawasan taman nasional.

Ketinggian air di sungai Brahmaputra diperkirakan terus naik hingga akhir pekan ini sebelum kembali ke tingkat normal, kata Komisi Pusat Perairan.

Baca: Digendong di Tengah Banjir, Menteri Besar India Dicemooh "Netizen"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com