Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump: Putin Inginkan Hillary Menangi Pilpres AS

Kompas.com - 13/07/2017, 14:37 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang terus dihujani kritik atas hubungan tim kampanyenya dengan Rusia dalam Pilres AS 2016, mengatakan, tak ada alasan untuk tak boleh berhubungan dengan Presiden Vladimir Putin.

Trump, yang terus menampik tudingan keterlibatan Rusia dalam memuluskan kemenangannya menjadi Presiden AS, Rabu (12/7/2017 di Washington, mengklaim, Putin lebih mengharapkan Hillary Clinton - kandidat dari Partai Demokrat - terpilih jadi presiden.

Padahal pihak intelijen AS mengatakan bahwa pemimpin Rusia itu telah mengarahkan usaha rahasianya untuk membantu menyingkirkan Hillary dan memenangkan Trump.

"Kita adalah negara yang paling kuat di dunia dan kita semakin kuat karena saya seorang militer yang besar. Sebagai contoh, jika Hillary menang, militer kita akan hancur," kata Trump, sebagaimana dilaporkan The Guardian.

Baca: Trump dan Putin Gelar Pertemuan Bilateral Pertama

"Karena itulah saya katakan, mengapa dia (Putin) menginginkan saya? Karena sejak hari pertama saya menginginkan militer yang kuat, dia (Putin) tidak ingin itu terjadi."

Dalam wawancara dengan Pat Robertson dari Christian Broadcasting Network, Trump mengatakan "Ada banyak hal yang saya lakukan berlawanan dengan keinginannya (Putin)."

Trump mengatakan bahwa dia bisa "sangat, sangat baik" dengan pemimpin Rusia berpengalaman yang ditemuinya di Hamburg, Jerman, pada Jumat (7/7/2017).

"Jadi, apa yang saya dengar, dia lebih suka dengan Trump, saya kira 'mungkin tidak', karena saya menginginkan sebuah militer yang kuat," katanya.

Pada Sabtu lalu, Putin mengatakan kepada wartawan bahwa dia memiliki harapan untuk terus menjalin hubungan bilateral setelah bertemu dengan Trump pekan lalu di Hamburg.

Baca: Trump Jabat Tangan dan Tepuk Punggung Putin

"Trump yang Anda lihat di TV sangat berbeda dengan Trump asli," kata Putin kepada wartawan di sela-sela KTT G20 di Jerman itu.

"Dia sangat mengerti siapa yang dia ajak bicara dan menjawab pertanyaan dengan cepat. Saya pikir hubungan pribadi telah terjalin," kata Putin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com