BEIJING, KOMPAS.com - Kapal-kapal yang mengangkut tentara China tengah berlayar ke Djibouti di Tanduk Afrika untuk mendirikan pangkalan militer pertamanya di luar negeri.
Kapal-kapal tersebut pada Kamis (13/7/2017) sudah dalam perjalanan menuju Djibouti setelah bertolak dari Zhanjiang, Provinsi Guangdong, Selasa (11/7/2017).
Media pemerintah China, Xinhua, yang melaporkan pemberangkatan kapal-kapal itu tidak merinci jumlah kapal atau jumlah tentara yang dikirim ke Djibouti.
Juga tidak disebutkan pula kapan pangkalan militer tersebut akan dioperasikan.
Otoritas China mengatakan, pangkalan militer yang akan berfungsi sebagai pangkalan pendukung itu akan digunakan untuk kepentingan penjaga perdamaian dan bantuan kemanusiaan di kawasan Afrika dan Asia Barat.
Baca: China Menggurita di Afrika
Ditambahkan pangkalan juga akan digunakan untuk kerja sama militer, latihan angkatan laut dan misi penyelematan.
Selama tahun-tahun terakhir, China telah menggenjot investasi di Afrika dan sekaligus meremajakan militernya.
Pangkalan militer China di Djibouti dilaporkan disepakati setelah diadakan "perundingan yang bersahabat" antara kedua negara.
Laporan-laporan sebelumnya menyebutkan pembangunan pangkalan dimulai tahun lalu.
Pangkalan ini dinilai sebagai langkah China untuk meningkatkan kehadirannya di Afrika.
Djibouti, negara kecil di Tanduk Afrika, dipilih karena lokasinya terletak di dekat rute pelayaran yang sibuk.
Negara itu juga dianggap sebagai negara yang stabil di kawasan yang pada umumnya bergolak.
Pada 2015, dalam KTT negara-negara Afrika, China berjanji akan mengucurkan dana investasi 60 miliar dollar AS atau sekitar Rp 802 triliun untuk pembangunan Afrika.