Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kremlin Bersuara soal Pertemuan Anak Donald Trump dan Pengacara Rusia

Kompas.com - 12/07/2017, 20:42 WIB

MOSKWA, KOMPAS.com - Kremlin bersikeras tidak terkait dengan pertemuan antara putera Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan seorang pengacara Rusia.

"Kami telah mengatakan bahwa kami sama sekali tidak terkait dengan keseluruhan cerita ini," kata Jurubicara Kremlin Dmitry Peskov, Rabu (12/7/2017), seperti dilansir AFP.

Baca: Trump Jr Tidak Cerita Ayahnya soal Pertemuan dengan Pengacara Rusia

"Kami tidak pernah memiliki kontak dengan pengacara ini, karena itulah kami tidak berada dalam lingkaran itu dan tidak bisa mengatakan apa-apa."

"Pengacara itu bahkan tidak memiliki hubungan sedikit pun dengan kami," sambung Peskov.

Kremlin pada hari Senin lalu sudah membantah hubungan dengan pengacara tersebut.

Baca: Email Trump Jr Perlihatkan Komunikasi dengan Rusia

Pertemuan Juni 2016 dengan pengacara Natalia Veselnitskaya telah mendorong Donald Trump Jr ke pusaran skandal yang berkembang mengenai tuduhan bahwa kolega Trump berkolusi dengan Moskwa.

Kolusi itu disebut terkait dengan ajang pemilihan presiden AS tahun 2016.

Serentetan email Trump Jr yang dirilis Selasa kemarin menunjukkan bahwa dia menyetujui pertemuan tersebut.

Di dalam rangkaian email  itu terlihat seorang warga Rusia menawarkan dia informasi "sensitif" tentang Hillary Clinton.

Baca: Putin Diyakini Terlibat Peretasan Selama Kampanye Pemilu AS

Selain itu, disebutkan Veselnitskaya adalah seorang pengacara Pemerintah Rusia.

Peskov menertawakan klaim itu. Dia mengatakan, tuduhan bahwa Veselnitskaya bekerja untuk Pemerintah Rusia adalah suatu hal yang tidak masuk akal.

Veselnitskaya pun membantah dugaan dia memiliki informasi yang merusak terkait Hillary Clinton, atau pun bahwa dia terikat dengan Pemerintah Rusia.

Kremlin telah berulang kali mengecam tuduhan dia terlibat dalam pemilihan presiden AS untuk membantu Donald Trump ke Gedung Putih.

Peskov mengatakan, tuduhan tersebut tak ubahnya macam cerita di serial televisi.

Sebelumnya, Badan intelijen AS  menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin menyetujui kampanye peretasan dan penebaran pengaruh untuk mempengaruhi pemungutan suara.

Baca: Putin: Rusia Tidak Pernah Intervensi Pilpres AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com