ERBIL, KOMPAS.com - Seorang pejuang Peshmerga yang memerangi gerombolan teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) di Irak, memberikan dukungan untuk militer Filipina.
Dukungan untuk menumpas kelompok teroris Maute yang berkiblat kepada ISIS tersebut disampaikan dalam sebuah surat.
Pesan tersebut dikirimkan kepada pejabat Kedutaan Besar Filipina di Erbil, Ibu Kota daerah otonomi Kurdi Irak, oleh salah satu pejuang Kurdi, Rebaz Hasan.
Hasan mengungkapkan harapannya untuk melihat Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) dan Kepolisian Nasional Filipina (PNP) mengalahkan teroris yang mengacaukan Marawi sejak beberapa minggu lalu.
Baca: Benarkah Ada 2.000 Warga Sipil Terbunuh dalam Konflik di Marawi?
"Dari Peshmerga Kurdi ke Peshmerga Filipina, kami mengungkapkan solidaritas atas perang melawan ISIS," tulis Hasan, yang berasal dari Sulaymaniyah, di bagian timur Kurdi Irak.
Peshmerga adalah para pejuang Kurdi yang dikenal berani menghadapi kematian. Mereka adalah pasukan khusus di wilayah otonom tersebut.
Peshmerga telah memerangi ISIS sejak gerombolan teroris tersebut, berusaha menyerang wilayah Kurdi Irak di tahun 2014.
Prajurit Peshmerga menggagalkan usaha tersebut, dan berhasil mempertahankan garis depan yang membentang lebih dari 1.000 kilometer.
Baca: Marawi, Kota Indah di Mindanao yang Terkoyak
Ketika Baghdad melancarkan serangan untuk merebut kembali Mosul sebagai Ibu Kota de facto ISIS di Irak, pasukan Kurdi ini menjadi ujung tombak.
"Kami berharap dan berdoa untuk kemenanganmu melawan ISIS!" Hiduplah Filipina! Hiduplah Kurdistan," kata Hasan.
Seperti diberitakan ABS-CBN News, Rabu (12/7/2017), Hasan menulis surat ini saat membantu ipar perempuannya memperbarui paspor di kantor konsuler Filipina di Erbil, akhir pekan lalu.
"Peshmerga adalah pejuang yang dihormati, yang meski kalah jumlah namun berhasil mempertahankan garis batas mereka dari jangkauan ISIS di tahun 2014," kata Elmer G. Cato.
Elmer G. Cato adalah Kuasa Usaha Kedutaan Besar Filipina.