Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Maute Paksa Sandera dan Anak-anak Memerangi Tentara

Kompas.com - 11/07/2017, 07:33 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

MANILA, KOMPAS.com - Militer Filipina, Senin (10/7/2017), mengatakan, kelompok militan Maute memaksa para sandera dan anak-anak untuk bertempur melawan tentara.

Pertempuran di kota Marawi sudah berlangsung tujuh pekan sejak kelompok pro-ISIS itu menduduki kota pada 23 Mei lalu.

Selama masa pertempuran itu, militer Filipina mengetahui, sebagian lawan mereka adalah anak-anak remaja berusia belasan yang direkrut sejak kecil.

"Kami terus mendapatkan informasi meresahkan dari warga yang bisa meloloskan diri bahwa anak-anak dan para sandera dipaksa untuk memerangi tentara," kata juru bicara militer Brigjen Restituto Padilla.

Baca: Hindari Banyak Korban, Militer Filipina Serang Marawi dari Udara

Padilla menambahkan, akibat kondisi ini maka korban warga sipil dan anak-anak akan semakin sulit dihindari.

"Pasukan kami mencoba sebaik mungkin untuk menghindari korban di antara anak-anak yang dipaksa mengangkat senjata," tambah Padilla.

"Namun, dalam baku tembak, mereka mengangkat senjata dan terlibat pertempuran, maka tak banyak yang bisa kami lakukan. Kondisi serupa terjadi pada para sandera," lanjut dia.

Tak lama setelah menduduki Marawi, anggota militan Maute langsung menyandera puluhan orang. Dan, sekitar 300-an orang warga sipil masih terjebak di dalam kota kemungkinan besar juga disandera.

Sebelumnya, militer mengatakan, warga sipil dipaksa membantu kelompok Maute membawakan amunisi, merawat mereka yang terluka, hingga menjarah kota.

Selama tujuh pekan baku tembak, sebanyak 500 orang tewas, termasuk 89 orang aparat keamanan, 39 warga sipil, dan 379 anggota kelompok militan.

Pertempuran ini juga memaksa 400.000 warga kota Marawi mengungsi mencari tempat yang lebih aman.

Baca: Duterte Ancam Penjarakan Para Pengkritik Darurat Militer di Marawi
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com