Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Isu Intervensi Pilpres AS, Putin Diajak Trump Kerja Sama Siber

Kompas.com - 10/07/2017, 06:53 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump, Minggu (9/7/2017), berkicau di Twitter bahwa dia telah mendiskusikan pembentukan uni keamanan siber dengan Presiden Rusia Vladimir Putin

Kicauan Trump itu dilakukan setelah ia melakukan pertemuan bilateral pertamanya dengan Putin, Jumat (7/7/2017) di sela-sela KTT G20 di Hamburg, Jerman, sebagaimana dilaporkan Reuters, Senin (10/7/2017).

Trump mengatakan, sekarang saatnya untuk bekerja sama secara konstruktif dengan Moskwa, menunjuk pada kesepakatan gencatan senjata di Suriah barat daya, yang mulai berlaku pada Minggu (9/7/2017).

Baca: Trump dan Putin Bertemu di Hamburg, Apa yang Akan Terjadi

"Putin dan saya sudah membahas pembentukan unit Keamanan Siber tak bisa ditembus sehingga peretasan Pemilu, dan banyak hal negatif lainnya, bisa dipantau dan aman," kata dia menyusul pembicaran pada KTT G20 di Hamburg, Jerman.

Trump mengatakan bahwa dia telah mengajukan tuduhan campur tangan Rusia dalam pemilihan Pilpres AS pada  2016 kepada Putin.

"Saya mendesak keras Presiden Putin dua kali tentang campur tangan Rusia dalam pemilu kami, dia juga dengan keras membantahnya, saya sudah memberikan pendapat saya ....."

Trump menambahkan, "Kami menegosiasikan gencatan senjata di beberapa bagian Suriah yang akan menyelamatkan nyawa. Sekarang saatnya untuk bergerak maju dalam bekerja secara konstruktif dengan Rusia!"

Baca: Trump Jabat Tangan dan Tepuk Punggung Putin

Ide pembentukan keamanan siber dengan Rusia karuan saja dikritik habis para sekutu politiknya di Partai Republik yang menilai Rusia tak layak dipercaya setelah diduga mengintervensi Pilpres AS pada November 2016.

Tiga senator Republik, yakni Lindsey Graham dari South Carolina, John McCain dari Arizona, dan Mario Rubio dari Florida, menentang habis-habisan ide Trump itu.

"Ini bukan gagasan paling bodoh yang pernah saya dengar tetapi memang sangat mendekati hal itu," kata Graham kepada program "Meet the Press" NBC seperti dikutip Reuters.

McCain berkata, " Vladimir Putin secara harafiah lolos dari usaha mengubah hasil Pemilu kita." 

Lain halnya dengan Marco Rubia yang berkata, "Bermitra dengan Rusia dalam 'Unit Keamanan Siber' sama halnya bermitra dengan (Presiden Suriah Bashar al) Assad dalam 'Unit Senjata Kimia."

Baca: Trump dan Putin Gelar Pertemuan Bilateral Pertama

Moskwa telah berulangkali membantah adanya intervensi di dalam Pilres AS tahun lalu. Trump sendiri juga mengatakan bahwa tim kampanyenya tidak berkolusi dengan Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com