Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Terpopuler, Kemarahan Duterte hingga Wanita Kencingi Bendera AS

Kompas.com - 07/07/2017, 07:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan mengenai konflik bersenjata yang terjadi di Marawi, Filipina selatan selalu mengundang perhatian besar pembaca Kompas.com. Demikian pula kemarin, Kamis (6/7/2017).

Di antara sekian banyak berita yang ditayangkan di rubrik Internasional, kabar tentang Marawi dan juga Presiden Rodrigo Duterte menjadi berita yang paling banyak dibaca.

Berikut ini adalah tiga berita paling populer di Kompas.com, yang sayang jika Anda lewatkan.

1. Teroris Marawi di Ambang Kekalahan, Apa Indikasinya?

Perang melawan teroris di Marawi, Filipina selatan tampaknya akan segera berakhir.

Kelompok teroris yang mengacaukan wilayah itu pun disebut sudah diambang kekalahan.

Demikian dikatakan Gaylord Santos, perwira eksekutif di kapal perang Angkatan Laut Filipina BRP Davao del Sur, seperti dilansir laman Inquirer.

"Dari indikasi ini, saya bisa mengatakan bahwa pertempuran benar-benar memudar," kata Santos.

Apa indikasi yang dipakai Santos untuk menyebut bahwa kelompok teroris itu sudah akan kalah?

Ikuti berita selengkapnya melalui tautan ini.

2. Dibakar Amarah, Duterte Ancam Makan Hidup-hidup Teroris Abu Sayyaf

Presiden Duterte marah dan mengancam memakan hidup-hidup para teroris yang melakukan penculikan dan pemancungan dua pelaut Vietnam.

Hal ini terkait dengan penemuan sisa jasad dua sandera yang diculik bersama empat awak kapal kargo Vietnam pada November tahun lalu, di wilayah selatan Mindanao.

Baca: Teroris Abu Sayyaf Penggal 2 Sandera Warga Vietnam

Militer menuding pembunuhan itu dilakukan oleh gerombolan Abu Sayyaf.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com