Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Umat Hindu Bali di Eropa Rayakan Tumpek Kandang di Belgia

Kompas.com - 01/07/2017, 15:33 WIB

BRUSSELS, KOMPAS.com - Menjaga keharmonisan hidup dengan semua mahluk hidup dan alam semesta merupakan inti ajaran agama Hindu Bali.

Umat Hindu selalu berusaha mengajarkan cinta kasih kepada seluruh ciptaan Tuhan, termasuk kepada hewan-hewan ternak dan peliharaan. 

Sebagai bentuk cinta kasih itu, umat Hindu memiliki hari perayaan khusus untuk hewan-hewan ternak.

Perayaan ini bukan untuk menyembah hewan-hewan itu tetapi untuk mensyukuri keberadaan mereka di dunia. 

Itulah yang dilakukan ratusan umat Hindu Bali yang tinggal di beberapa negara Eropa saat merayakan hari raya Tumpek Kandang di Pura Agung Santi Bhuwana, Pairi Dazia, Belgia, Sabtu pekan lalu.

Baca: Lakukan "Tawur Kesanga", Pastika Minta Umat Hindu untuk Kedepankan Kebersamaan

Kegiatan yang dikoordinir perkumpulan masyarakat Hindu Bali yaitu Banjar Shanti Dharma Belgia-Luxembourg ini, merupakan kegiatan keagamaan dan pelestarian identitas kebudayaan Bali di luar Negeri.

"Hari ini adalah hari Tumpek Kandang di mana pada hari yang baik ini, kita memuja Ida Sanghyang Widi Wasa dalam manifestasinya sebagai Sanghyang Rare Angon, pengembala makhluk," kata Made Agus Wardana, ketua atau kelian Banjar Santi Dharma Belgia-Luxemburg.

"Di hari ini, kita diingatkan bahwa binatang ternak ataupun peliharaan harus dihargai, hormati dan disayangi,"  tambah Made Agus.

Acara digelar pada pagi hari diwarnai ritual sembahyang bersama dengan sarana upacara sederhana buatan para ibu.

Kemudian pada pukul 13.00 -15.00 diadakan acara megibung, yaitu kegiatan makan bersama, membawa makanan sendiri lalu dibagikan kepada warga lainnya.

Tradisi ini sudah menjadi rutinitas dalam setiap upacara persembahyangan yang dilakukan di Pura Ini.

Dengan harapan megibung dapat menjaga persaudaraan tanpa terusik perbedaan soroh atau klan, golongan, dan masalah lain-lain.

Untuk memeriahkan perayaan Tumpek Kandang, para seniman tabuh dan tari juga menampilkan kreatifitas bermain gamelan dan tarian Bali seperti tari Pendet, Legong Keraton, Rejang, Janger dan Genjek, dan Panyembrama.

Hal menarik terjadi, ketika dilakukan interaktif gamelan dan tari Bali, mengajak warga Belgia menari Bali. Ajalan menari ini sangat diminati para pengunjung yang berjubel di tempat pertunjukan itu.

Baca: Doakan Keselamatan Binatang, "Tumpek Kandang" Digelar di "Bali Zoo"

Taman Pairi Daiza adalah taman konservasi alam, flora Fauna, dan budaya dunia ini terletak 85 km dari kota Brussel.

Taman ini dinobatkan sebagai salah satu yang terbaik di Eropa karena memuliakan peradaban budaya dunia lain, seperti hadirnya Pura Bali yang dinamakan Pura Agung Santi Bhuwana  lengkap dengan sawah berundak-undaknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com