Trump dan Putin Bertemu di Hamburg, Apa yang Akan Terjadi?

MOSKWA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov berharap pragmatisme akan menjadi pemenang dalam rencana pembicaraan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Sebelumnya, Penasihat Keamanan Nasional AS H.R. McMaster mengatakan pada Kamis kemarin, Trump akan bertemu dengan Putin di sela-sela pertemuan tahunan G20 di Hamburg, Jerman.

Pertemuan itu akan menjadi pertemuan pertama dan paling dinantikan antara kedua pemimpin negara tersebut.

Baca: Trump Tidak Sabar Lagi Ingin Bertemu dengan Putin

Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan di jaringan televisi Rusia, Jumat (30/6/2017), Lavrov, mengaku optimistis dengan hasil pembicaraan kedua tokoh itu.

Penilaian itu didapat dari hasil pembicaraan per telepon antara Trump dan Putin, di mana keduanya bersedia untuk membenahi hubungan kedua negara.  

Lavrov mengatakan, dia berharap pragmatisme akan menang dalam pembicaraan itu.

Diperkirakan, kedua negara akan sepakat bahwa akan lebih efisien untuk memastikan kepentingan nasional dalam kerja bersama, dibandingkan kerja sendiri.  

Sebelumnya, rencana pertemua Putin dan Trump telah menjadi pembicaraan hangat.

Seperti diberitakan Associated Press, Trump dengan kebijakan "America First" -nya, disebut akan menemui ujian dalam menghadapi pemimpin Rusia tersebut.

Baca: Dibanding Teroris ISIS, Putin Jauh Lebih Berbahaya

Trump akan menghadapi tantangan untuk bekerja sama dengan Rusia dalam mengatasi persoalan di Suriah dan Ukraina.

Sementara itu, pembicaraan mengenai tuduhan campur tangan Moskwa dalam pemilihan presiden AS 2016, berpotensi akan muncul kepermukaan.

Seperti yang gencar diberitakan, tim kampanye Trump disebut memiliki kontak dengan pihak Rusia selama berlangsung masa kampanye 2016, hingga ke masa transisi kepresidenan AS.

Baca: Putin: Rusia Tak Ada Sangkut Pautnya dengan Serangan Siber