Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Putih: Rezim Assad Sedang Siapkan Serangan dengan Senjata Kimia

Kompas.com - 27/06/2017, 10:28 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Rezim Presiden Suriah, Bashar al-Assad, diperkirakan sedang mempersiapkan sebuah serangan baru dengan menggunakan senjata-senjata kimia yang berdampak buruk, yakni “pembunuhan massal” warga sipi.

Washington mengatakan hal itu pada hari Senin (26/6/2017) waktu setempat, sebagaimana dilaporkan kantor berita Perancis, Agence France-Presse (AFP).

Gedung Putih memberikan peringatakan keras bahwa tindakan rezim Assad itu akan “dibayar dengan harga sangat mahal” jika mereka jadi melakukannya.

Menurut Gedung Putih, apa yang dipersiapkan rezim Assad saat itu serupa dengan tindakan mereka menjelang serangan gas beracun ke kota Khan Sheikhoun, Provinsi Idlib, Suriah barat laut, pada awal April 2017.

Baca:  Serangan Senjata Kimia Tewaskan 70 Orang di Idlib, Suriah

"AS telah mengidentifikasi sebuah persiapan yang secara potensial adalah serangan senjata kimia yang baru oleh rezim Assad, yang mungkin akan mengakibatkan pembunuhan massal warga sipil, termasuk anak-anak tidak bersalah," kata juru bicara Gedung Putih, Sean Spicer.

"Kegiatan itu mirip dengan persiapan yang dilakukan rezim Suriah sebelum serangan senjata kimia pada 4 April 2017," demikian Spicer merujuk serangan ke Khan Sheikhoun, Provinsi Idblib.

Assad, didukung oleh sekutu dekatnya Rusia, telah menolak tudingan bahwa pasukannya telah menggunakan senjata kimia dalam serangan ke kota Khan Sheikhoun.

Bahkan rezim Damaskus menyebut tudingan itu sebagai "100 persen adalah insapan jempol” belaka.

Assad juga berulangkali mengatakan, pasukan Suriah telah menyerahkan sebuah cadangan senjata kimianya kepada PBB pada 2013 atas fasilitasi Rusia untuk menghindari aksi militer AS.

Baca: Presiden Suriah adalah Diktator, Mari Warga Dunia Bersatu 

Menteri Pertahanan AS, Jim Mattis, sebelumnya telah memperingatkan, tidak dapat diragukan lagi bahwa Suriah sebenarnya masih memiliki beberapa stok senjata kimia.

Hasil investigasi militer Israel juga menemukan bahwa rezim Assad masih memiliki "beberapa ton" senjata kimia.

"Seperti yang telah kami katakan sebelumnya, AS berada di Suriah untuk memusnahkan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS)," demikian Spicer menambahkan dalam pernyataannya.

"Namun, jika Assad melakukan serangan dengan menggunakan senjata kimia yang berdampak pada pembunuhan massal, dia dan tentaranya akan menerima bayaran dengan harga yang mahal."

Pada saat ini, koalisi internasional yang dipimpin AS dan para sekutunya dari Kurdi-Arab sedang mengepung pusat “kekhalifahan” versi ISIS di Raqqa, Suriah utara.

Baca: Balas Dendam Pakai 60 Rudal Tomahawk ke Suriah, Apa yang Disasar AS?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com