Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/06/2017, 15:13 WIB

MARAWI, KOMPAS.com - Militer Filipina mengumumkan gencatan senjata selama delapan jam di Marawi, pada hari Minggu (25/6/2017).

Hal ini dilakukan demi memberi kesempatan umat Islam, -termasuk para teroris, menunaikan ibadah shalat id dan merayakan Idul Fitri

Serangan yang diperkuat dengan serbuan udara dan artileri berhenti terdengar sejak pukul 6.00 waktu setempat.

Namun, tembakan langsung meletus ketika waktu delapan jam telah berlalu pada pukul 14.00. Kesaksian ini disampaikan wartawan AFP, yang bertugas di Marawi.

Panglima militer Jenderal Eduardo Ano memerintahkan pasukannya untuk melakukan "jeda kemanusiaan" saat Idul Fitri di Marawi.

Marawi adalah kota dengan penduduk mayoritas Muslim di Filipina.

"Kami menyatakan jeda dalam operasi kami saat ini di kota pada hari ini, sebagai manifestasi rasa hormat kami yang tinggi terhadap kepercayaan Islam," kata Ano dalam sebuah pernyataan.

Ratusan teroris menyatakan diri tunduk kepada kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS), didukung oleh pejuang asing, mulai menguasai wilayah di selatan Mindanao itu sejak bulan lalu.

Kondisi yang berlangsung selama lima minggu terakhir memicu pertempuran jalanan yang kian banyak menimbulkan korban jiwa.

Pasukan Filipina pun telah meluncurkan serangan udara dan darat tanpa henti, namun gagal menyingkirkan orang-orang bersenjata dari posisi yang mengakar di kota itu.

Sebagian besar kota tepi danau itu sekarang hancur berantakan.

Sementara, mayoritas warga yang berjumlah 200.000 di kota itu, telah mengungsi. Sisanya yang masih terjebak, dijadikan perisai hidup oleh para teroris yang sedang kini merayakan Idul Fitri.

Di Iligan, Kota di sebelah utara Marawi, para pengungsi Marawi mengenakan pakaian berwarna-warni yang menandai akhir bulan Ramadan. Mereka mengadakan sholat id di halaman balai kota setempat.

Pasukan bersenjata dari satuan khusus polisi pun berjaga di sekitar lokasi shalat.

Jurubicara Kepresidenan Ernesto Abella mengatakan, sebuah kapal Angkatan Laut Filipina dikirim ke Cotabato di selatan Marawi untuk membawa pasokan bagi tentara yang terlibat dalam pertempuran.

Kapal itu pun berfungsi sebagai rumah sakit terapung untuk orang-orang yang terluka.

Baca: Siapa Farhana Maute, Ibu Penebus Dendam Keluarga di Marawi?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com