Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/06/2017, 21:43 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Angkatan bersenjata Filipina, Sabtu (24/6/2017), membenarkan informasi terkait dugaan keterlibatan 89 warga asing dalam pertempuran di kota Marawi.

Juru bicara kepresidenan Ernesto Abella mengatakan, sangat mungkin puluhan warga asing itu masuk ke Filipina lewat wilayah selatan negeri itu yaitu Mindanao lewat Indonesia atau Malaysia.

Baca: Pimpinan ISIS Asia Tenggara Diduga Kabur dari Kota Marawi

"Pemerintah masih mencoba melakukan verifikasi terkait laporan yang menyebut 89 teroris asing ada di Mindanao," ujar Abella.

"Inilah sebabnya kami membuat upaya kolektif untuk memerangi terorisme dan ekstremisma lewat kerjasama trilateral dengan Malaysia dan Indonesia," tambah Abella.

Abella menambahkan, ketiga negara sudah sepakat untuk bekerja sama mengembangkan dan mengimplementasikan langkah-langkah anti-teror serta strategi untuk mencegah serangan teroris di masa depan.

Sebelumnya sebuah laporan kepolisian yang diperoleh kantor berita Jepang, Kyodo, menyebut setidaknya 89 orang yang diduga sebagai para "pejuang asing" beradai di berbagai wilayah Mindanao, termasuk kota Marawi.

Menurut laporan itu sebanyak 28 orang berasal dari Indonesia, 26 asal Pakistan, 21 asal Malaysia, empat orang Arab Saudi, tiga Bangladesh, serta dua orang Singapura.

Baca: Australia Setuju Kirim Dua Pesawat Pengintai ke Marawi

Dalam laporannya Kyodo menyebut, informasi itu disampaikan pejabat Filipina dalam pertemuan dengan delegasi Indonesia dan Malaysia di Manila pada Kamis (22/6/2017).

Dari jumlah itu, setidaknya delapan orang pejuang asing dipastikan tewas dalam pertempuran di Marawi.

Di antara warga asing yang tewas itu dua berasal dari Arab Saudi, dua warga Malaysia, dua warga Indonesia, satu dari Yaman dan seorang lagi asal Chechnya.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com