Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intelijen Rusia: ISIS Segera Pindahkan Basisnya ke Afganistan

Kompas.com - 24/06/2017, 11:10 WIB

MOSKWA, KOMPAS.com - Kekalahan sudah membayang di Irak dan Suriah, ISIS kini mengalihkan perhatiannya ke Afganistan dan negara-negara di sekitarnya.

Hal ini disampaikan Kepala Pusat Anti-teror (ATC) Persemakmuran Negara Independen (CIS) Kolonel Jenderal Andrey Novikov.

Novikov, Jumat (23/6/2017), di hadapan DK PBB memperingatkan, ISIS tengah mencoba mengalahkan Taliban untuk membangun basis baru di Afganistan.

Baca: Bom Mobil Meledak di Bank di Afganistan Selatan, Sudah 20 Orang Tewas

"Kelompok teroris ini membawa model baru ekstremisme dan aktivitas teror dari Irak dan Suriah ke negara-negara Asia Tengah," ujar Novikov seperti dikutip kantor berita TASS.

Secara khusus Novikov menekankan, meningkatnya aktivitas Taliban di wilayah utara Afganistan yang berbatasan dengan Asia Tengah bisa menjadi indikasi sejumlah komandan Taliban sudah beralih pihak ke ISIS.

Novikov memperhatikan fakta bahwa Taliban tak pernah mengklaim sebuah aksi serangan di luar Afganistan.

Sedangkan, ISIS yang pada 2015 mengumumkan pembentukan "provinsi" baru dengan pusatnya di Afganistan yang bisa saja termasuk negara-negara Asia Tengah.

Saat ini lebih dari 7.000 warga CIS, yaitu negara-negara bekas Uni Soviet, menjadi buronan karena kegiatan terkait terorisme.

Di antara mereka terdapat 2.000 orang yang bertempur untuk ISIS dengan status tentara bayaran.

Pada 20 Juni lalu, Pentagon merilis laporan yang menyebut Afganistan sedang dalam titik kritis dalam memerangi pemberontakan dan terorisme.

Laporan itu juga membeberkan bahwa pemerintah AS dan Afganistan tengah mencoba berdamai dengan Taliban lewat sejumlah dialog.

Baca: 10 Tentara Afganistan Tewas Diserang Gerilyawan

Pentagon mengakui selama 16 tahun militer Amerika berada di Afganistan, negeri itu masih menghadapi ancaman dari 20 pemberontakan dan jaringan teroris.

Bahkan, Pentagon menyebut, Afganistan sebagai negara dengan konsentrasi kelompok ekstremis dan teroris terbanyak di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com