Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/06/2017, 22:38 WIB

KOMPAS.com - Pesawat pengintai Angkatan Udara Australia (RAAF) dikerahkan ke wilayah udara Filipina selatan untuk membantu negara itu mengatasi konflik bersenjata yang didalangi kelompok teroris.

Saat ini sudah lebih dari satu bukan, konflik di wilayah Marawi terjadi.  Ratusan orang disandera dan sejauh ini lebih dari 20 warga sipil terbunuh.

Menteri Pertahanan Australia Marise Payne mengatakan, pesawat pengintai berteknologi tinggi dari Royal Australian Air Force akan beroperasi di wilayah selatan Mindanao.

"Ancaman regional dari terorisme, khususnya dari ISIS dan para teroris asing, merupakan ancaman langsung bagi Australia dan kepentingan kami," kata Payne.

"Australia akan terus bekerja sama dengan mitra di Asia Tenggara untuk melawan kelompok itu," tambahnya.

Dia mengatakan, Filipina telah menerima tawaran dua pesawat AP-3C Orion dari Australia untuk memberikan dukungan pengintaian kepada Angkatan Bersenjata Filipina.

"Saya baru saja berbicara dengan mitra Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana mengenai bagaimana Australia dapat membantu Filipina dalam perang melawan ekstremis," kata Payne.

"Kami menyepakati cara terbaik mengalahkan terorisme di wilayah kita adalah bekerja sama," kata Payne lagi.

Hampir seluruh penduduk Marawi yang berjumlah 200.000 telah melarikan diri. Militer Filipina menggunakan jet-jet tempur dan helikopter untuk melumpuhkan teroris.

Jatuhnya Marawi ke tangan militan yang bersekutu dengan ISIS, termasuk militan dari Timur Tengah, mengkhawatirkan negara-negara Asia Tenggara.

Kelompok radikal yang kian tersingkir di Irak dan Suriah - mencoba membangun posisi pertahanan di Mindanao, sehingga bisa mengancam kawasan ini.

Baca: Seberapa Penting Keterlibatan Indonesia Menggempur ISIS di Marawi?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com