Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur New York Tunjuk Hakim Gay untuk Pengadilan Tinggi

Kompas.com - 23/06/2017, 11:58 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Hampir enam tahun setelah pernikahan gay dilegalkan di New York, Gubernur Andrew Cuomo untuk pertama kali menunjuk seorang hakim gay untuk duduk di pengadilan tinggi New York.

Hakim Paul G Feinman akan bekerja di pengadilan banding New York setelah dua dekade mengabdi di pengadilan yang lebih rendah.

Di pengadilan banding Feinman menggantikan hakim Sheila Abdus-Salaam yang ditemukan tewas pada April lalu.

Baca: Parade "Gay Pride" Terbesar di Dunia, Jutaan Orang Beraksi di Sao Paulo

Secara kebetulan, penunjukkan hakim Feinman ini berbarengan dengan pekan New York City's Pride yaitu masa di mana komunitas LGBT kota itu berparade untuk merayakan identitas mereka.

"Merupakan sebuah hal yang penting ketika akhirnya seorang LGBT duduk di sebuah jabatan penting," kata Susan Sommer dari Lambda Legal Defense Fund kepada harian The New York Times.

"Situasi ini akan memperkaya berbagai perbincangan saat isu semacam ini muncul di pengadilan," tambah dia.

Gubernur Cuomo menganggap penunjukan ini merupakan langkah besar dalam sistem peradilan New York.

Namun, Feinman berharap gubernur menunjuknya berdasarkan kemampuan dirinya bukan hanya karena ingin mencatat sejarah.

"Saya harap gubernur memiliki saya karena dia menganggap saya yang terbaik dalam bidang ini," kata Feinman.

Para kolega Feinman menggambarkan hakim berusi 57 tahun itu sebagai sosok progresif.

Salah satu kiprah Feinman yang paling dikenal adalah saat dia menolak gugatan hukum terhadap rencana pembangunan masjid di sekitar bekas lokasi Gedung WTC.

Sementara di mata para politisi, Hakim Feinman dikenal sangat berhati-hati dan berimbang dalam memutuskan sebuah perkara.

"Salah satu yang paling menonjol dari Hakim Feinman adalah dia mencoba memutuskan tanpa bias dan prasangka," kata ketua komite kehakiman Senat, John Bonanic.

Warga asli Long Island ini merupakan lulusan Sastra Perancis dari Universitas Columbia pada 1981.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com