Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempat Penghormatan untuk Remaja Muslim Korban Pembunuhan Dibakar

Kompas.com - 22/06/2017, 12:53 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Tempat meletakkan bunga-bunga dan poster-poster kenangan akan remaja Muslim, Nabra Hassanen, yang dibunuh di Washington, Rabu (21/6/2017) pagi, dibakar.

Terkait dengan insiden itu, polisi Washintong DC, telah menangkap seorang terduga pelaku pembakaran yakni Jonathan Solomon, pria berusia 24 tahun dari North Carolina.

Polisi menuding Solomo telah melakukan vandalisme.  Menurut polisi, sepertinya bukan tempat penghormatan itu yang secara khusus menjadi target tindakan perusakan secara kasar tersebut.

Bunga-bunga ditaruh di sana dan lilin dinyalakan di sebuah lingkaran pada Selasa (20/6/2017) malam untuk Hassanen, remaja usia 17 tahun dari Sterling, Virginia, yang dipukul sampai tewas dengan menggunakan tongkat baseball pada Minggu (18/6/2017) malam.

Acara penghormatan pada Selasa malam itu menampilkan beberapa tokoh lokal dan aktivis Muslim, disertai sembahyang dan iftar.

Baca: Gadis Berhijab Dibunuh di Perjalanan Pulang dari Masjid

Pembunuh Hassanen, Darwin Martinez Torres (22) ditangkap dan dikenakan tuduhan pembunuhan.

Tindakan Torres membunuh Hassanen, yang ketika itu sedang dalam perjalanan pulang dari shalat di sebuah masjid, memicu kemarahan dan solidaritas di media sosial.

Banyak aktivis menuntut polisi memperlakukan Torres sebagai kejahatan bermotifkan kebencian.

Kematian Nabra mengejutkan masyarakat setempat. Polisi telah menangkap Torres sebagai tersangka pembunuh Nabra.

Harian Washington Post edisi Senin (19/6/2017) melaporkan, kejahatan karena kebencian adalah salah satu motif yang paling mungkin sehingga polisi terus mendalaminya.

Ibu Nabra, Sawsan Gazzar, mengatakan kepada surat kabar tersebut, “Saya kira itu berkaitan dengan cara dia berpakaian. Fakta bahwa dia adalah seorang Muslim. Kenapa membunuh anak kecil? Apa yang dilakukan putri saya sehingga dia harus diperlukan seperti itu."

Baca: Gadis Muslim Dibunuh Bukan karena Sentimen Agama

Masjid “All Dulles Area Muslim Society” (Adams) di Sterling, yang terbesar di Virginia utara, mengadakan takbiran dan sholat berjemaah tengah malam selama bulan Ramadan.

Gadis remaja tersebut dilaporkan termasuk di antara empat atau lima remaja yang meninggalkan masjid lebih awal pada Minggu dini hari.

Anggota-anggota keluarga mengatakan, Hassanen dan perempuan-perempuan lain dalam kelompok mengenakan hijab ketika serangan berlangsung.

Namun, polisi kemudian menyebutkan, bahwa tindakan Torres bukan didorong kebencian, tetapi sebuah “kekerasan jalanan” akibat kondisi lalu lintas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com