Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rayakan Kemenangan Tim Kriket Pakistan, 15 Pria Ditangkap Polisi India

Kompas.com - 21/06/2017, 12:53 WIB

NEW DELHI, KOMPAS.com - Kepolisian di distrik Burhanpur, negara bagian Madhya Pradesh menangkap 15 orang pemuda Muslim dan didakwa melakukan penghasutan.

Apa yang dilakukan para pemuda itu? Ternyata mereka ditangkap karena merayakan kemenangan tim kriket Pakistan yang mengalahkan India dalam final Piala Champions di London, Inggris.

Baca: Rayakan Kemenangan Tim Kriket Pakistan, Mahasiswa Kashmir Diskors

Para pria yang berusia antara 19-35 tahun itu ditangkap setelah mengumandangkan yel-yel pro-Palestina dan menyulut kembang api begitu pertandingan pada Minggu (18/6/2017) itu selesai.

"Kami menerima keluhan dari seorang warga setempat yang menuduh mereka merayakan kemenangan Pakistan setelah India kalah dalam pertandingan itu," kata kepala kepolisian Burhanpur, Raja Ram Parihar.

Parihar mengatakan, setelah ditangkap para pria itu dijerat dakwaan melakukan konspirasi jahat karena perayaan yang mereka lakukan berlangsung selama berjam-jam dan meresahkan warga setempat.

Setelah dihadapkan ke pengadilan pada Selasa (20/6/2017) untuk mendengarkan dakwaan, para pria itu ditahan untuk menanti sidang.

Di India, dakwaan penghasutan merupakan sebuah ancaman serius yang bisa
berujung pencabutan paspor, larangan menjadi pegawai pemerintah, dan bahkan hukuman penjara seumur hidup.

India dan Pakistan yang bertetangga memiliki sejarah panjang kekerasan dan merupakan musuh bebuyutan di lapangan kriket.

Sudah banyak penggemar kriket dari kedua negara yang ditangkap dan ditahan karena berlebihan mendukung tim kesayangan mereka.

Baca: Taliban Anggap Kriket Menyesatkan dan Mengganggu Jihad

Pada 2014, sekitar 60 pelajar India ditahan dengan tuduhan melakukan penghasutan setelah merayakan kemenangan Pakistan atas India.

Tahun lalu, seorang pria Pakistan ditangkap setelah mengibarkan bendera India setelah atlet kriket idolanya Virat Kohli menjadi penentu kemenangan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com