Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lontarkan Komentar Rasial, Presiden Klub Basket Lithuania "Lengser"

Kompas.com - 20/06/2017, 20:48 WIB

VILNIUS, KOMPAS.com - Bos klub bola basket papan atas Lithuania BC Lietuvos rytas mengundurkan diri akibat pernyataan rasial tentang pemain kulit hitam.

Presiden BC Lietuvos rytas, Gedvydas Vainauskas, mengundurkan diri Selasa (20/6/2017), setelah menyatakan bahwa seharusnya tidak lebih dari dua pemain kulit hitam di dalam tim.

"Empat pemain kulit hitam muncul dalam tim, dan mereka membentuk semacam geng," kata Vainauskas kepada wawancana di saluran televisi lokal miliknya, minggu lalu. 

Dia sempat berdalih, bahwa pernyataan itu terkait kekecewaannya terhadap beberapa pemain asing yang dipilih musim ini.

Vainauskas pun meminta maaf jika pernyataannya itu menimbulkan kesalahan persepsi dan tak dipahami dengan benar. 

Pebisnis Antanas Guoga, yang juga anggota parlemen Uni Eropa, menggantikan Vainauskas sebagai bos klub pro nomor tiga Lithuania, dengan mengambil alih separuh sahamnya.

"Vainauskas mengundurkan diri hari ini," kata Jurubicara Guoga kepada AFP.

Wali Kota Vilnius, Remigijus Simasius mengatakan, perubahan dalam manajemen klub terkait langsung dengan pernyataan Vainauskas yang tidak dapat dimaafkan.

"Ucapan Vainauskas bertentangan dengan semua nilai yang mewakili olahraga, bola basket dan Vilnius, sebuah kota multi-etnis dan multikultural yang terbuka," kata Simasius.

BC Lietuvos menempati posisi ketiga dalam kejuaraan nasional Lithuania dan berhasil mencapai 16 besar dalam kejuaraan EuroCup.

Pada bulan Mei, klub tersebut menskors tiga pemain Amerika Serikat dari tim tersebut, karena dituduh berpesta di bar selama pertandingan semifinal. Sebuah klaim ditolak oleh para pemain.

EuroLeauge, yang menyelenggarakan turnamen tersebut, juga menyebut ucapan Vainauskas sangat menyinggung, berbahaya, dan bertentangan dengan prinsip inklusi dan penghormatan.

Lebih dari sekadar olahraga nasional, bola basket sering dianggap sebagai agama kedua setelah Katolik di Lituania, sebuah negara Uni Eropa Baltik yang dengan populasi 2,8 juta jiwa. 

Negara itu berada di peringkat nomor lima di dunia untuk cabang olah raga basket.

Insiden ini lalu dibandingkan dengan insiden rasisme tahun 2014 di liga bola basket AS, NBA, saat mantan pemilik klub Clippers Donald Sterling mengkritik pacarnya yang berfoto dengan orang kulit hitam.

Baca: Hillary Buktikan Trump Awali Karier Politik dengan Kebohongan Rasial

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com