Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Abadi Bertemu Raja Salman, Irak dan Arab Saudi Capai "Kebahagiaan"

Kompas.com - 20/06/2017, 20:02 WIB

JEDDAH, KOMPAS.com - Arab Saudi dan Irak telah membuat sebuah "lompatan kualitatif" dalam hubungan antar-kedua negara.

Hal itu terjadi mengikuti kunjungan Perdana Menteri Haider al-Abadi, setelah bertahun-tahun terjadi ketegangan antara kedua negara. 

Kunjungan ke Arab Saudi tersebut adalah yang pertama kali sejak Abadi menjadi perdana menteri Irak pada tahun 2014.

Sebelumnya, selama seperempat abad tak ada hubungan diplomatik antara kedua negara.

Hubungan itu diputus akibat invasi rezim Saddam Hussein ke Kuwait di tahun 1990.

Riyadh baru mengirimkan seorang duta besar kembali ke Baghdad tahun lalu.

Dalam sebuah pernyataan bersama, Irak dan Arab Saudi mengungkapkan kebahagiaan atas sebuah lompatan kualitatif dalam hubungan mereka, setelah Abadi bertemu dengan Raja Salman, Senin kemarin.

Pembicaraan juga termasuk dengan Putra Mahkota Mohammed bin Nayef dan Wakil Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Dalam pernyataan bersama disebut, perundingan itu memiliki arti penting demi membuka peluang dan mendukung hubungan ekonomi dan perdagangan kedua negara.

Seperti dilansir kantor berita AFP, kondisi hubungan kedua negara tak bisa dibandingan dengan hubungan negara Teluk dengan Qatar. Kedua negara sepakat mengintensifkan upaya melawan ekstremisme dan terorisme.

Kunjungan Abadi ke Arab Saudi berlangsung di tengah krisis diplomatik yang melanda Qatar, di mana Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan sekutu lainnya memutuskan hubungan diplomatik, sekitar dua minggu yang lalu.

Baca: Krisis Qatar, Sekadar Perang Opini dan Persepsi?

Negara-negara Arab itu meyakini, Doha mendukung kelompok ekstremis, termasuk beberapa yang didukung oleh Iran. Qatar membantah keras tuduh tersebut.

Abadi, dengan blok politik Syiah terbesar di negaranya, juga akan mengunjungi Kuwait dan Iran, dua negara saingan saingan Arab Saudi yang juga didominasi Syiah.

Sebelumnya, Riyadh telah lama menyatakan dugaan campur tangan Iran di wilayah tersebut.

Termasuk melalui kelompok paramiliter Hashed al-Shaabi Irak, yang telah memainkan peran utama dalam merebut kembali bagian-bagian negara yang disita oleh gerombolan teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Arab Saudi mengatakan pada hari Senin, tiga anggota Garda Revolusi Iran ditangkap di atas sebuah kapal yang penuh dengan bahan peledak.

Kapal itu sedang menuju ke sebuah platform minyak di Teluk. Namun Iran menyebut, ketiga orang yang ditangkap itu tak lebih dari nelayan yang sedang melaut. 

Baca: AL Arab Saudi Klaim Tangkap 3 Anggota Garda Revolusi Iran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com