Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agen Perjalanan Wisata Ini Kapok Fasilitasi Warga AS ke Korut

Kompas.com - 20/06/2017, 13:36 WIB

SEOUL, KOMPAS.com – Agen perjalanan wisata yang membawa mahasiswa Amerika Serikat (AS), Otto Warmbier, ke  Pyongyang, Korea Utara, mengatakan, Selasa (20/6/2017), bahwa pihaknya takkan memfasilitasi warga AS lagi ke negara tertutup itu.

Otto Warmbier meninggal di kota asalnya, Cincinnati, Ohio, AS, pada Senin (19/6/2017) waktu setempat, atau enam hari setelah dievakuasi dalam keadaan koma dari Pyongyang.

Pemuda berusia 22 tahun itu mengalami koma akibat kerusakan otak yang sangat parah setelah menjalani 18 bulan tahanan dari 15 tahun hukuman kerja paksa yang seharusnya dijalani di Korut.

Enam hari setelah evakuasi darurat tersebut, Warmbier meninggal dunia. Keluarga dan para kerabatnya di Cincinnati, Ohio, sangat berduka atas kematian tragis Warmbier itu, seperti dilaporkan Reuters.

Baca: Mahasiswa AS Meninggal Setelah 6 Hari Dievakuasi Darurat dari Korut

"Pelecehan yang menyiksa, mengerikan, yang diterima putra kami di tangan orang-orang Korut memastikan bahwa tidak ada hasil lain yang mungkin terjadi," kata pihak keluarga, dalam sebuah pernyataan tentang kematian Warmbier.

“Kami telah berjuang untuk memproses hasilnya," kata Young Pioneer Tours, agen perjalanan di China, yang membawa Warmbier ke Korut, dalam sebuah posting di Facebook, seperti dilaporkan kantor berita Perancis, AFP.

Mahasiswa Universitas Virginia itu ditangkap beberapa saat hendak terbang meninggalkan bandara Pyongyang pada Januari 2016.

Oleh sebuah pengadilan di Pyongyang ia kemudian divonis dengan hukuman 15 tahun kerja paksa karena dinyatakan terbukti mencuri poster politik dari sebuah hotel.

Baca: Korut Bebaskan Mahasiswa AS yang Dihukum 15 Tahun Kerja Paksa

"Belum ada penahanan sebelumnya di Korut yang berakhir dengan finalitas tragis seperti itu," kata Young Pioneer Tours.

Agen perjalanan wisata itu juga mengatakan, kematian Warmbier telah membuatnya untuk "mempertimbangkan kembali" posisinya untuk menerima wisatawan AS ke Korut.

"Sekarang, risiko bepergian bagi orang AS ke Korut dinilai berisiko tinggi," katanya, menambahkan, "kita tidak akan lagi mengatur tur untuk warga AS ke Korut."

Perusahaan yang berpusat kota Xian, China, itu didirikan pada tahun 2008 oleh seorang ekspat Inggris  dengan semboyan untuk membawa para pelancong berpetualang ke "tempat-tempat yang ibumu inginkan Anda berpergian jauh darinya" termasuk Korut dan Iran.

Sebagai salah satu dari sedikit agen tur wisata yang mengatur perjalanan ke negara paling terutup dan termiskin di dunia itu, Young Pioneer Tours menawarkan antara lain diving dan bersepeda.

Baca: Dipamerkan ke Media, Mahasiswa AS Akui Kejahatannya di Korea Utara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com