Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam Tentara Tewas oleh Ledakan Bom di Thailand

Kompas.com - 19/06/2017, 17:10 WIB

PATTANI, KOMPAS.com – Enam tentara tewas dann empat lainnya terluka akibat ledakan bom  yang di jalan, yang diduga ditanam militan Islam di Propinsi Pattani, Thailand selatan, Senin (19/6/2017).

Gerakan separatis berusia puluhan tahun di sebagian besar etnis Melayu dan bergamama Islam di tiga provinsi yakni Yala, Pattani, dan Narathiwat, telah membunuh lebih dari 6.500 orang sejak 2004.

Serangan bom terbaru, yang ditanam di jalan, meledak saat serombongan tentara melakukan ronda berkala, kata Kepala Kepolisian Daerah Pattani, Kolonel Pruk Liangsukwho, sebagaimana dilaporkan Reuters.

Baca: Bocah 8 Tahun, Ayah, dan 2 Kerabat Tewas Ditembak di Thailand

"Itu tampaknya dilakukan oleh kelompok kekerasan di daerah itu, karena wilayah itu termasuk dalam daerah merah," kata Pruk merujuk pada daerah dengan tingkat kekerasan pemberontak yang sangat tinggi.

Namun, juru bicara militer belum memberikan tanggapan. Seperti kebanyakan kekerasan serupa di Thailand selatan, belum ada pihak yang mengklaim tanggung jawab atas serangan tersebut.

Kekerasan melanda tiga provinsi di wilayah selatan Thailand itu dalam beberapa dasawarsa terakhir dengan intensitas tinggi pada 2004. Namun, jarang meluas ke luar dari tiga wilayah itu.

Baca: Bom di Thailand Selatan, Satu Tewas dan 19 Orang Terluka

Sebuah serangan bom mobil bulan lalu melukai puluhan orang di luar sebuah supermarket di kota Pattani.

Kekerasan di Thailand selatan itu biasanya meningkat selama bulan suci Ramadhan, yang tahun ini akan jatuh pada hari Minggu (25/6/2017).

Pemerintah militer Thailand, sejak tahun 2015, mengadakan perundingan yang dimediasi oleh Malaysia untuk mengakhiri kekerasan, namun prosesnya kini terhenti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com