Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Alinejad, Penggagas Gerakan Kontroversial di Iran

Kompas.com - 17/06/2017, 06:59 WIB

TEHERAN, KOMPAS.com – Sebuah kampanye baru di media sosial yang menentang kewajiban berhijab bagi kaum perempuan di Iran menjadi kontroversial di negeri itu. Gerakan itu dipimpin oleh Masih Alinejad. Demikian dilaporkan oleh BBC. 

Sebagai catatan, Alinejad kini tinggal di pengasingan Amerika Serikat, belum pernah kembali ke Iran sejak 2009 dan saat ini tidak dapat kembali ke negara asalnya karena menghadapi risiko ditangkap.

Dengan menggunakan tanda pagar (tagar) bertuliskan #whitewednesdays, para netizen mengunggah berbagai foto dan video mereka yang mengenakan kerudung berwarna putih atau pakaian serba putih sebagai ungkapan protes.

Masih menurut BBC, gagasan ini dikemukakan oleh Masih Alinejad, pendiri My Stealthy Freedom, sebuah gerakan daring yang menentang kewajiban berhijab di Iran.

Sebelum revolusi Islam pada tahun 1979, banyak perempuan Iran mengenakan pakaian ala barat, termasuk memakai rok mini dan atasan lengan pendek, namun semua ini berubah ketika mendiang Ayatollah Khomeini berkuasa.

Kaum perempuan di Iran bukan hanya dipaksa untuk menutupi rambut mereka sesuai dengan suatu tafsir atas suatu aturan Islam, tapi mereka juga berhenti memakai riasan dan mulai memakai atasan yang melebihi lutut.

Baca: Perempuan di Pilpres Iran, Penting tapi Tak Bisa Calonkan Diri

Lebih dari 100.000 perempuan dan pria turun ke jalan-jalan untuk melakukan demonstrasi menentang undang-undang tersebut pada tahun 1979, dan perlawanan terhadap kebijakan itu tidak pernah hilang.

Dalam waktu tiga tahun, lembaga My Stealthy Freedom sudah menerima lebih dari 3.000 foto dan video yang memperlihatkan para perempuan tanpa hijab.

Foto-foto yang diunggah dalam situs My Stealthy Freedom biasanya diambil secara sembunyi-sembunyi agar tidak ketahuan oleh pihak berwenang, #whitewednesdays merupakan wadah bagi para perempuan yang ingin menunjukkan diri mereka tanpa hijab di depan umum.

Mengambil risiko

Kini di minggu kelima, tagar #whitewednesdays sudah menarik banyak pengikut - lebih dari 200 video dikirim ke Alinejad dalam dua minggu pertama, beberapa di antaranya sudah disaksikan sebanyak 500.000 kali.

"Saya sangat terpacu untuk turut serta dalam kampanye ini," tutur salah seorang kontributor dalam sebuah video saat ia berjalan kaki di sebuah jalan protokol.

"Saya ingin berbicara kepada Anda tentang nasib saya yang terkungkung, mereka memaksa saya mengenakan hijab sejak saya berusia tujuh tahun," katanya. Alinejad mengatakan ia kagum atas keberanian yang ditunjukkan oleh para perempuan tersebut.

"Ketika saya menyatakan kekhawatiran saya tentang keamanan (seorang perempuan yang mengirimkan video)," kata Alinejad, "ia menjawab bahwa ia lebih suka membahayakan pekerjaannya daripada terus hidup di bawah penindasan yang diderita perempuan Iran selama 38 tahun terakhir."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com