Pasukan Koalisi AS Belum Bisa Pastikan Kematian Baghdadi

BEIRUT, KOMPAS.com - Pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat yang bertempur menumpas gerombolan teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS), belum bisa memastikan kematian gembong teroris Abu Bakr al-Baghdadi.

Pernyataan ini muncul setelah sebelumnya, pihak Rusia mengeluarkan rilis yang menyebutkan, Baghdadi kemungkinan tewas dalam serangan udara yang dilancarkan di Raqqa, 28 Mei lalu.

Baca: Rusia Klaim Bunuh Gembong Teroris ISIS Abu Bakr al-Baghdadi 

"Kami belum dapat mengkonfirmasi laporan ini saat ini," kata Kolonel Angkatan Darat AS Ryan S. Dillon, selaku Jurubicara pasukan koalisi, seperti dikutip AFP, Jumat (16/6/2017). 

Militer Rusia mengaku melakukan serangan pada sebuah pertemuan besar para gerombolan ISIS di Raqqa.

Dalam pertemuan itu, Baghdadi diyakini menjadi salah satu korban tewas, bersama sekitar 330 teroris yang ada di sana.

Namun demikian, Rusia mengaku masih akan melakukan langkah verifikasi lebih dalam terkait kebenaran kabar tersebut.

Bukan kali ini saja Baghdadi yang kepalanya dihargai Rp 340 miliar itu dikabarkan tewas.

Pada April lalu, Baghdadi juga dikabarkan tewas setelah wakilnya Ayad al-Jumaili tewas dalam sebuah serangan udara.

Keberadaan Baghdadi tidak diketahui selama beberapa waktu, meskipun dia diyakini berada di Mosul, Irak.

Setidaknya, hingga sebelum sebuah koalisi pimpinan AS memulai upaya untuk merebut kembali kota tersebut pada bulan Oktober 2016 lalu.

Satu-satunya penampilan publik gembong teroris ini adalah saat mengklaim berdirinya sebuah khalifah ISIS.

Dia tampil dalam sebuah video pada bulan Juni 2014, di mana dia terlihat menyampaikan sebuah khotbah di Mosul setelah ISIS menguasai kota tersebut.

Baca: Jilat Ludah Sendiri, Gembong ISIS Abu Bakr al-Baghdadi Kabur dari Mosul