Menhan AS Kaget Lihat Buruknya Kesiapan Perang Militer

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan AS Jim Mattis di hadapan parlemen, Senin (12/6/2017), mengaku terkejut dengan kondisi kesiapan personel militer negeri itu.

Dia menyebut pembatasan anggaran dan kelelahan akibat 16 tahun perang tanpa henti menjadi biang buruknya kondisi militer AS.

Baca: Menhan AS: Korea Utara adalah Masalah Bersama

Merujuk pada pembatasan anggaran di masa pemerintahan Barack Obama, Mattis mengatakan, langkah itu mengakibatkan banyak tentara menghadapi risiko yang lebih besar dan membatalkan program-program baru.

Meski, lanjut Mattis, anggaran militer Amerika masih terbilang sangat besar bila dibanding negara-negara lain.

"Saya pensiun dari kemiliteran tiga bulan setelah kebijakan itu berlaku," ujar Mattis, mantan jenderal marinir itu.

"Empat tahun kemudian, saya kembali ke departemen (pertahanan) dan saya terkejut dengan kesiapan tempur kita," ujar Mattis di hadapan komite angkatan bersenjata parlemen.

"Tak ada musuh yang lebih menghancurkan kesiapan perang kita dibanding pembatasan anggaran," tambah Mattis.

Mattis berbicara di hadapan parlemen yang mencoba mencari tambahan informasi terkait pengajuan anggaran 2018 oleh pemerintahan Donald Trump.

Trump ingin memangkas anggaran kementerian luar negeri dan meningkatkan anggaran pertahanan.

Pentagon meminta anggaran pertahanan total sebesar 574 miilar dolar AS dengan tambahan 65 miilar dolar dana tambahan di masa perang. Sehingga anggaran seluruhnya mencapai 639 miliar dolar AS.

Ketua komite pertahanan Mac Thornberry dan politisi Partai Republik lainnya menganggap usulan kenaikan anggaran itu belum cukup.

"Selama enam tahun kita selalu meminta lebih kepada militer dan terus menunda keputusan yang seharusnya dibuat," ujar Thornberry.

Baca: Menhan AS: Serangan Tomahawk Hancurkan Seperlima AU Suriah

"Kita tak bisa lagi menumpuk tugas kepada para tentara kita tanpa memastikan mereka mendapatkan kebutuhannya untuk meraih kesuksesan," tambah Thornberry.

Meski banyak politisi Partai Demokrat menyetujui kenaikan anggaran ini tetapi masalah yang menghadang adalah ketersediaan uang. Sebab, pemerintahan Trump ditekan untuk memangkas besaran pajak.