Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potret Kebersamaan WNI Jalani Puasa Ramadhan 18 Jam di Italia

Kompas.com - 11/06/2017, 10:00 WIB

ROMA, KOMPAS.com - Menahan lapar dan dahaga di tengah terik sinar matahari musim panas di Eropa, selama hampir 18 jam setiap hari, tentu bukan perkra mudah.

Apalagi, mayoritas penduduk setempat bukan beragama Islam, sehingga suasana sehari-hari di Italia jauh dari suasana Ramadhan.

Namun hal itu tak menjadi alasan. Banyak warga muslim Indonesia di Italia tetap menjalankan ibadah ini.

Mereka terlihat antusias melaksanakan berbagai kegiatan keagamaan dan silaturahim, guna mengisi bulan yang dipercaya umat Muslim sebagai bulan penuh hikmah dan ampunan tersebut.

Sudah menjadi tradisi tahunan kelompok Nadwah Ukhuwah Roma (NUR) mengundang seorang dai atau mubaligh dari Indonesia guna memandu kegiatan Ramadhan bagi muslim Indonesia di Roma.

Seperti disebutkan dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (11/6/2017), acara ini menjadi wadah silaturahim masyarakat muslim Indonesia di Roma yang bekerja sama dengan KBRI Roma.

Tahun ini, NUR dan KBRI Roma bekerja sama dengan Dompet Dhuafa mendatangkan Ustad Khumaini Rosadi yang berasal dari Bontang, Kalimantan Timur.

Selain di Roma, kegiatan Ramadhan masyarakat Indonesia di Italia juga akan diselenggarakan di kota dengan warga Indonesia terbanyak, Milan.

Berbagai kegiatan dimanfaatkan bukan hanya untuk menambah pengetahuan agama, namun juga menjadi ajang berkumpul bersama.

Dari diskusi keislaman selepas shalat dzuhur berjamaah pada hari kerja, hingga pengajian Al-Quran bagi anak-anak dan muslimah masing-masing dua kali sepekan.

Tak lupa, ada acara berbuka puasa bersama masyarakat Indonesia yang didahului ceramah setiap Jumat dan Sabtu.

Di samping kegiatan keagamaan, para ibu dan kaum perempuan yang tergabung dalam kelompok angklung La Campania asuhan KBRI Roma juga mengisi waktu menjelang berbuka puasa dengan berlatih.

Menurut pimpinan kelompok La Campania, Juni Artati Alwi, tradisi ngabuburit khas Indonesia menjadikan warga Muslim di Roma ini sangat diminati.

Warga ingin mengisi waktu selepas aktivitas sehari-sehari menjelang berbuka puasa dengan kegiatan positif, salah satunya bermain angklung.

Hasilnya, bulan Ramadhan memang menjadi momentum mempererat jalinan silaturahim keluarga besar warga dan diaspora Indonesia di Italia.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com