Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Serangan Udara NATO di Yugoslavia Berakhir

Kompas.com - 10/06/2017, 19:00 WIB

KOMPAS.com - Setelah 11 pekan membombardir wilayah Yugoslavia, NATO akhirnya menghentikan serangan pada 10 Juni 1999 setelah tentara Serbia mundur dari Kosovo.

Penghentian serangan ini diumumkan Sekjen NATO Javier Solana sekaligus mengakhiri serangan udara selama 78 hari, tiga jam setelah militer Serbia meninggalkan Kosovo.

Serangan Udara NATO atas Republik Federasi Yugoslavia dimulai pada 24 Maret 1999 sebagai bagian dari konflik bersenjata antara Yugoslavia dan pemberontak Kosovo, wilayah dengan penduduk mayoritas etnis Albania.

Baca: Hari ini Dalam Sejarah: Upaya Pembunuhan Raja Hussein dari Jordania

Setelah otonomi Kosovo dibatalkan pemerintah Yugoslavia maka warga Kosovo semakin tertindas.

Mulai awal 1990-an, peerintah federal melarang radio, televisi, dan surat kabar menggunakan bahasa Albania.

Selanjutnya terjadi PHK massal terhadap warga etnis Albania dari berbagai institui publik dan swasta.

Bahkan dimulai pada September 1991, guru-guru beretnis Albania dilarang memasuki wilayah sekolah yang membuat proses belajar mengajar terhenti.

Kondisi itu memicu warga etnis Albania memberontak terhadap Belgrade. Pemberontakan bersenjata diawali ketika Tentara Pebebasan Albania (KLA) terbentuk pada 1996.

Pertempuran dua pihak awalnya pecah pada awal 1998 sebelum NATO mensponsori gencatan senjata pada 15 Oktober di tahun yang sama.

Sayangnya, gencatan senjata hanya bertahan dua bulan dan kedua pihak kembali baku tembak.

Saat pembunuhan 45 warga etnis Albania yang kemudian dikenal dengan nama pembantaian Racak terjadi pada Januari 1999 situasi pun berubah.

NATO memutuskan, konflik hanya bisa diredakan dengan mengirimkan pasukan penjaga perdamaian untuk memaksa kedua pihak mencari solusi damai.

NATO meminta PBB untuk mengizinkan intervensi militer demi mengakhiri persekusi yang diderita warga Albania dari tentara Yugslavia serta polisi dan paramiliter Serbia.

Permintaan NATO ini ditentang dua anggota tetap Dewan Keamanan PBB, China dan Rusia. Meski tanpaotorisasi PBB, NATO tetap menyerang dengan menyebutnya sebagai intervensi kemanusiaan.

Halaman:
Baca tentang
Sumber Wikipedia,BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com