Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setidaknya 12 Orang Tewas dalam Serangan di Kota Teheran

Kompas.com - 07/06/2017, 18:36 WIB

TEHERAN, KOMPAS.com - Petugas medis darurat Iran menyebut sebanyak 12 orang tewas dan 39 lainnya terluka dalam serangan ganda di gedung parlemen dan makam Ayatollah Khomeini.

Sebelumnya, sejumlah orang bersenjata dan pengebom bunuh diri menyerang gedung parlemen dan makam pemimpin spiritual Iran, Ayatollah Khomeini.

Salah seorang penyerang, dikabarkan sebagai seorang perempuan, meledakkan diri saat menyerang makam Khomeini.

Baca: Pengebom Bunuh Diri Serang Makam Ayatollah Khomeini di Teheran

Sejumlah penyerang diyakini menyandera beberapa orang di gedung parlemen saat pasukan keamanan Iran mengepung tempat itu.

Setidaknya seorang penjaga keamanan tewas saat para penyerang melepaskan tembakan di salah satu koridor gedung parlemen.

Kantor berita Tansim mengabarkan, beberapa orang lainnya juga terluka dalam insiden tersebut.

Media pemerintah mengatakan, setidaknya empat orang dipastikan melakukan serangan di parlemen.

Seorang anggota parlemen Elias Hazrati mengatakan dia melihat tiga penyerang. Satu membawa pistol dan dua lainnya menenteng senapan serbu AK-47.

Tak lama setelah penembakan di parlemen, serangan kedua terjadi di makam Khomeini yang berjarak beberapa kilometer dari gedung parlemen.

Sejumlah foto memperlihatkan bola api berwarna jingga terlihat di saat seorang "pengantin" meledakkan diri.

Baca: ISIS Klaim Dalangi Serangan di Makam Ayatollah Khomeini

Seorang tukang kebun di makam Khomeini dikabarkan tewas akibat serangan bom bunuh diri tersebut.

Di dalam makam itu tersimpah jenazah Ayatollah Khomeini, pemimpin pertama Republik Islam Iran, sekaligus menjadi simbol kepeminpinan teokrasi Iran.

Sementara itu, Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim mendalangi serangan kembar di ibu kota Iran itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com