Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Ribu WNI Diaspora di Qatar Diimbau Tidak Panik

Kompas.com - 07/06/2017, 09:01 WIB

DOHA, KOMPAS.com - Sebanyak 43.000 warga negara Indonesia (WNI) diaspora, yang bekerja di Qatar, disarankan tidak menimbun barang-barang kebutuhan atau membeli tiket pulang setelah negara itu dikucilkan oleh tujuh negara Arab.

Bahkah Jordania juga telah mulai mengurangi intensitas hubungan diplomatiknya dengan Qatar, sejak Selasa (6/6/2017), sehari setelah tujuh negara lain mengucilkan Qatar.

Negara-negara yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar adalah Arab Saudi, Mesir, Bahrain, Uni Emirat Arab, Libya, Yaman, dan Maladewa.

Alasan pengucilan itu ialah Qatar diduga mendukung kelompok-kelompok teroris seperti Al Qaeda dan kelompok yang menyebut diri Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS), serta melindungai anggota kelompok Ikhwanul Muslimin yang terlarang di Mesir.

Namun Qatar menyebut tuduhan itu tidak berdasar dan meminta agar persoalan ini diatasi melalu dialog.

Baca: Hadapi Kondisi Polkam di Qatar, KBRI Doha Siapkan Langkah Antisipasi

Di antara konsekuensi pembekuan hubungan adalah penutupan wilayah udara negara-negara yang memutuskan hubungan bagi maskapai penerbangan Qatar Airways.

Juga ada penutupan jalur darat antara Arab Saudi dan Qatar yang menjadi rute penting bagi pasokan makanan ke negara kecil di kawasan Teluk tersebut.

Kendati demikian, menurut Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI di Doha, Anwar Luqman Hakim, pihaknya telah mendapat jaminan dari pemerintah setempat bahwa segala langkah sedang dipersiapkan sehingga tidak perlu terjadi kepanikan.

"Intinya agar masyarakat tetap tenang, tetap waspada memang perlu untuk melihat perkembangannya tetapi tidak perlu untuk melakukan hal-hal yang berlebihan seperti menimbun barang-barang kebutuhan. Itu tidak perlu," jelas Anwar Luqman Hakim dalam wawancara dengan wartawan BBC Indonesia, Selasa (6/6/2017).

Baca: Saudi Tutup Perbatasan Darat, Warga Qatar Borong Bahan Makanan

Setelah tujuh negara mengumumkan pemutusan diplomatik, pada Senin (5/6/2017), sebagian warga menyerbu sejumlah supermarket untuk membeli persediaan kebutuhan.

Sebagian WNI lainnya membeli tiket sebagai langkah jaga-jaga, seperti yang dilakukan oleh Wirawan, yang bekerja di industri perminyakan di Doha.

"Terus terang saya sudah langsung membeli tiket juga kemarin untuk berjaga-jaga," ungkap Wirawan.

Respons tersebut diaggapnya normal sebab masyarakat tidak tahu perkembangan yang akan terjadi.

Wirawan adalah salah seorang dari 43.000 WNI yang bekerja atau tinggal di Qatar.

Menurut Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI Doha, Anwar Luqman Hakim, dari jumlah itu, sekitar 25.000 adalah tenaga kerja di sektor rumah tangga dan sisanya adalah WNI yang bekerja di perusahaan-perusahaan Qatar atau multinasional.

Baca: AM Fachir di Doha Bahas Kunjungan Emir Qatar ke Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com