Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turki dan AS Serukan Negara Teluk Berdialog Atasi Perbedaan

Kompas.com - 06/06/2017, 08:59 WIB

ANKARA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Mevlut Cavusoglu dan Menlu Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson, secara terpisah, Senin (6/6/2017), meminta negara-negara Teluk yang terlibat pertikaian agar tetap bersatu dan membangun dialog.

Seruan itu terjadi menyusul pemutusan hubungan diplomatik atas Qatar oleh sejumlah negara Arab. Qatar dituding sebagai sponsor terorisme.  

Casuvoglu merasa sedih atas keretakan hubungan Qatar dengan negara-negara lain Arab, yakni Arab Saudi, Mesir, Bahrain, Uni Emirat Arab, dan menyerukan perundingan untuk menyelesaikannya.

Belakangan, pemutusan itu juga dilakukan oleh Yaman, Libya, dan Maladewa.

"Kami melihat ketenangan di kawasan Teluk sebagai kesatuan dan kesetiakawanan kami," kata Cavusoglu dalam jumpa pers di Ankara, Senin sore waktu setempat.

Baca: Krisis Diplomatik, Menlu Qatar Suarakan Harapan kepada AS

Menurut Cavusoglu, negara memiliki beberapa masalah, tapi pembicaraan harus dilakukan dalam setiap keadaan agar masalah dapat diselesaikan secara damai.

“Kami sedih melihat gambaran saat ini dan akan memberikan dukungan apa pun untuk pemulihannya," kata Cavusoglu.

Berbicara secara terpisah di Sydney, Tillerson mengatakan, "Kami tentu akan mendorong semua pihak untuk duduk bersama dan mengatasi perbedaan ini.”

"Jika ada peran yang bisa kami mainkan dalam membantu mereka, menurut kami penting bahwa GCC - Gulf Cooperation Council atau Dewan Kerja Sama Teluk - tetap bersatu," ujarnya.

Tujuh negara Arab memutuskan hubungan dengan Qatar pada Senin, dengan menuduhnya mendukung "terorisme".

Pengucilan tersebut  membuka keretakan terburuk yang belum pernah terjadi sebelumnya di antara beberapa negara terkuat di dunia Arab.

Baca: 7 Negara Arab Putuskan Hubungan Diplomatik, Ada Apa dengan Qatar?

Riyadh – negara yang memelopori koalisi militer negara Teluk untuk memerangi pemberontak di Yaman – memutuskan hubungan diplomatik dan menutup perbatasan dengan tetangganya, Qatar.

Hal itu dilakukan untuk "melindungi keamanan nasional dari bahaya terorisme dan ekstremisme" menurut kantor berita pemerintah Saudi Press Agency.

Qatar tidak lagi diterima dalam aliansi tersebut, demikiran Riyadh, karena mendukung organisasi teroris atau berbagai kegiatan terorisme, termasuk melindungi dan mendanai kegiatan teror.

Padahal Qatar selama ini terlibat dalam koalisi Arab Saudi dengan mengirimkan pesawat tempur untuk mendukung serangan udara kepada pemberontak Houthi di Yaman.

Baca: Empat Negara Arab Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Qatar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com