Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duterte Janjikan Uang Rp 2,6 Miliar untuk "Kepala" Isnilon Hapilon

Kompas.com - 05/06/2017, 21:44 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Presiden Filipina  menawarkan hadiah uang 10 juta peso atau Rp 2,6 miliar bagi siapa saja yang bisa menangkap pimpinan Abu Sayyaf Isnilon Hapilon.

Demikian disampaikan Panglima Angkatan Bersenjata Filipina Jenderal Eduardo Ano, Senin (5/6/2017), untuk menangkap pria yang disebut sebagai Emir ISIS di Asia Tenggara itu.

Duterte juga menawarkan hadiah uang masing-masing 5 juta peso atau Rp 1,3 miliar untuk dua bersaudara pemimpin kelompok Maute yaitu Abdullah dan Omar.

Jenderal Ano mengatakan, tawaran Duterte itu disampaikan saat dia mengunjungi komando pusat di Cebu, Minggu (4/6/2017) malam.

Baca: Demi Perangi ISIS di Marawi, AS Beri Ratusan Senjata kepada Filipina

Isnilon Hapilon juga merupakan salah satu buronan paling dicari FBI dengan harga kepala mencapai 5 juta dolar atau sekitar Rp 66 miliar karena menculik 12 warga Filipina dan tiga warga AS pada 2001.

Hapilon dikabarkan pindah ke Lanao del Sur dari basisnya di Basilan tahun lalu untuk mendirikan basis baru ISIS di Filipina.

"Militer Filipina menyambut baik tawaran Presiden Duterte. Kami harap tawaran ini akan berbuah penangkapan Isnilon Hapilon dan kakak beradik Maute," ujar Jenderal Ano.

Hingga hari ke-14, pertempuran di Marawi masih terus berlangsung yang dipicu kegagalan militer menyergap Isnilon Hapilon di persembunyiannya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com