Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan yang Mengubah Dunia: Kondom

Kompas.com - 03/06/2017, 17:00 WIB

KOMPAS.com - Salah satu penemuan yang suka atau tidak suka mungkin paling bermanfaat di dunia adalah kondom.

Memang tak diketahui secara pasti siapa penemu alat kontrasepsi ini, tetapi diduga manusia sudah menggunakan kondom sejak beberapa abad lalu.

Sebelum abad ke-19 kondom dibuat dari berbagai bahan, mulai dari kain linen yang menjalani proses kimia atau bagian tubuh hewan biasanya usus atau empedu.

Kondom karet berpelumas baru populer di pertengahan abad ke-20 sebelum dibuat secara industrial pada awal abad ke-20.

Kondom tertua yang diketahui saat ini ditemukan di sebuah tempat pembuahan limbah di Kastil Dudley, Inggris.

Kondom yang terbuat dari membran hewan itu, setelah diteliti diyakini berasal dari masa sekitar 1642.

Meski para ahli masih memperdebatkan apakah kondom sudah digunakan di dunia kuno, yang jelas masyarakat Mesir, Yunani, dan Romawi sudah mengenal keluarga berencana.

Namun, saat itu tanggung jawab mengenalikan kelahiran adalah sepenuhnya milik kaum perempuan.

Sejumlah tulisan dari masa itu memang secara samar menulis soal metode pengendalian kelahiran oleh pria. Namun, para sejarawan meyakini cara pengendalian itu bukan menggunakan kondom tetapi lebih ke cara berhubungan badan saja.

Soal kondom juga muncul dalam legenda Minos, Raja Kreta, putra Zeus dan Europa. Legenda itu mengisahkan kutukan terhadap Minos yang membuat spermanya mengandung ular atau kalajengking.

Baca: Dengan 999 Kotak Kondom, Pria Ini Nyatakan Cinta untuk Pujaan Hatinya

Untuk melindungi pasangannya, legenda itu menyebut Minos menggunakan empedu kambing sebagai "kondom" bagi perempuan.

Sejak kemunduran Romawi pada abad ke-5 Masehi, penggunaan alat kontrasepsi, termasuk kondom, jika ada, tak terdokumentasikan hingga abad ke-15.

Sejumlah naskah kuno dunia Islam dan Yahudi pada abad pertengahan terdapat sejumlah referensi yang menggambarkan alat kontrasepsi untuk pria.

Antara lain diduga, manusia zaman itu mengolesi penis mereka dengan tar atau jus bawang. Beberapa naskah juga menjelaskan sejumlah perangkat semacam kondom tetapi semua keterangan ditulis dengan samar.

Bukti awal penggunaan kondom di Eropa diketahui pada abad ke -16 tepatnya di Italia.

Pada 1564, seorang dokter bernama Gabrielle Falloppio menulis risalah tentang penyakit sipilis atau masa itu disebut "penyakit orang Perancis".

Untuk mencegah penularan, Falloppio menyarankan agar para pria "sarung" linen di penis mereka.

Kain itu harus dijahit sesuai ukuran penis agar tak lepas saat digunakan.

"Kondom" kuno ini juga dilengkapi pita berwarna merah muda, yang menurut Falloppio akan disukai perempuan, untuk mengencangkan kain tersebut.

Sebelum melakukan hubungan badan, Falloppio menyarankan, agar para pria membasahi kain itu menggunakan air liur atau pelembab.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com