Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunuh Kekasih Transgender, Pria Anggota Geng Divonis 49 Tahun Penjara

Kompas.com - 30/05/2017, 18:57 WIB

JACKSON, KOMPAS.com - Seorang pria Mississippi, Amerika Serikat (AS), dijatuhi hukuman setelah membunuh seorang perempuan transgender.

Vonis dijatuhkan dalam sidang pidana pertama di AS tentang kejahatan kebencian berdasarkan identitas gender.

Joshua Vallum, pria Mississippi tersebut, diganjar kurungan penjara selama 49 tahun atas pembunuhan mantan pacarnya, Mercedes Williamson yang berusia 17 tahun.

Vallum dinyatakan bersalah menikam dan memukuli Mercedes setelah teman-temannya mengetahui hubungan mereka.

Baca: Ragam Dunia, Mulai Transgender Ikut Wamil hingga Kisah Baru

Para pengacara yang memperjuangkan hak-hak transgender mengatakan terjadi 'wabah kekerasan ' terhadap komunitas minoritas seksual ini.

"Vonis hari ini menegaskan hukuman terhadap tindakan kekerasan kepada orang-orangtransgender," kata Jaksa Agung AS mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis.

"Departemen Kehakiman akan melanjutkan upayanya untuk membela hak-hak para individu transgender yang terdampak kejahatan berdasarkan prasangka," tambah mantan anggota kongres Alabama tersebut.

Pada tahun 2009 Kongres memperluas undang-undang pidana kebencian dengan memasukkan kejahatan yang didorong oleh orientasi seksual korban

Kasus yang dimulai sejak pemerintahan Obama ini, merupakan tuntutan kejahatan kebencian pertama yang didasarkan pada identitas gender korban.

Baca: Prajurit Transgender AS Pembocor Rahasia Dibebaskan dari Penjara

Kepada jaksa penuntut umum, Vallum, anggota geng jalanan Latin Gangs yang berusia 29 tahun itu mengaku menjalin hubungan cinta secara diam-diam dengan Mercedes selama musim panas 2014.

Ia sudah tahu bahwa pacarnya adalah transgender yang beralih dari pria menjadi perempuan, namun sempat mengaku kepada petugas bahwa ia 'pingsan' dan membunuhnya setelah melihat penisnya.

Para pakar merujuk teknik ini sebagai pembelaan hukum yang disebut "gay panic" atau "trans panic," atau kekerasan yang dilakukan spontan dan seketika saat mengetahui korbannya adalah gay atau transgender.

Setelah hubungan mereka berakhir, Vallum memutuskan untuk membunuh Mercedes karena mencemaskan tindakan yang akan dilakukan para anggota geng lain yang mengetahui masa lalu mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com