Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badai Menghantam Moskwa, 11 Orang Tewas dan Puluhan Dirawat

Kompas.com - 30/05/2017, 08:27 WIB

MOSKWA, KOMPAS.com –  Petugas kesehatan di Moskwa menyebutkan, sedikitnya 11 orang tewas akibat badai atau angin kencang berkecepatan tinggi menyapu ibu kota Rusia itu.

Ratusan pohon tumbang diterjang badai dengan lebih dari 50 orang terluka sehingga harus dirawat.

Dalam laporannya pada Selasa (30/5/2017) pagi ini, BBC News menyebutkan, jaringan kabel listrik rusak ketika angin ribut berkecepatan 110 km per jam itu disertai hujan es teramat lebat melanda kota Moskwa.

Petugas meteorologi mengatakan bahwa angin berkecepatan 110 km per jam itu sebagai peristiwa sangat langka di Moskwa, apalagi sampai merusak struktur bangunan.

Jika korban tewas 11 orang terkonfirmasi – meski beberapa pejabat menyebut angka yang lebih rendah – ini akan menjadi badai paling mematikan di ibu kota Rusia itu selama lebih dari 100 tahun.

Baca: Enam Pohon Besar Tumbang akibat Angin Kencang dan Hujan di Solo

Komite investigasi kota Moskwa mengatakan, bahwa "angin topan" telah menyebabkan pohon jatuh di berbagai penjuru kota, menewaskan lima pejalan kaki.

Seorang lanjut usia tewas di tempat permberhentian atau halte bus.

Kantor berita Rusia, TASS, mengatakan, 69 orang terluka akibat diterjang badai langka itu.

Dua orang tewas setelah pohon tumbang menimpa rumah musim panas mereka, kata Interfax.

Delays had been reported on some metro lines but normal service appears to have resumed.

Seorang turis asing, Frank Davis, dari Newfoundland, Canada, terjebak dalam lalu lintas yang padat di Moskwa yang ia sebut sebagai "badai yang dramatis".

JOHN WILKINSON/BBC Atap gedung Senat Kremlin rusak dihantam badai.
"Langit gelap gulita dan angin sangat kencang dengan puing-puing berterbang dari segala arah," katanya.

Walikota Moskow, Sergei Sobyanin berkicau di Twitter, "Belasungkawa saya kepada para sahabat dan keluarga mereka yang tewas."

Tim sibuk berusaha membersihkan pohon tumbang dari jalanan kota. "Kami bereaksi cepat untuk memulihkan keadaan," kata Gulnara Shakirova, seorang asisten layanan masyarakat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com