Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanselir Jerman: Eropa Tak Bisa Lagi Andalkan Inggris dan Amerika

Kompas.com - 29/05/2017, 11:20 WIB

BERLIN, KOMPAS.com - Kanselir Jerman Angela Merkel menegaskan, bangsa Eropa harus menentukan nasibnya sendiri karena Inggris dan Amerika Serikat tak bisa lagi diandalkan.

"Saat ini kita benar-benar tergantung satu sama lain. Saya mengalaminya dalam beberapa hari terakhir ini," ujar Merkel di hadapan pendukungnya saat berkampanye di Muenchen.

"Kita, bangsa Eropa, harus menentukan nasib kita dengan tangan sendiri," tambah Merkel, Minggu (28/5/2017).

Baca: Kanselir Merkel: Kita Butuh AS untuk Menolong Dunia

Meski demikian, lanjut Merkel, Jerman dan Eropa tetap berusaha untuk menjaga hubungan baik dengan Amerika Serikat dan Inggris.

Merkel menambahkan, hubungan baik antara Jerman dan presiden baru Perancis Emmanuel Macron harus dipertahankan.

"Di saat Jerman bisa membantu maka Jerman akan membantu, sebab kondisi Jerman akan baik-baik saja jika seluruh Eropa dalam kondisi yang sama," tambah Merkel.

Merkel yang baru saja kembali dari KTT G7 yang berakhir pada Sabtu (27/5/2017) tanpa kesepakatan antara AS dan enam negara lainnya terkait pelaksanaan kesepakan iklim Paris 2015.

Merkel menyebut negosiasi yang disebutnya "enam melawan satu" itu sangat sulit jika tak ingin disebut sangat tak memuaskan.

Namun, di sisi Amerika Serikat, perundingan dengan negara-negara industri dunia itu adalah kesuksesan besar.

"Baru saja pulang dari Eropa. Perjalanan ini sangat sukses untuk Amerika. Kerja keras tetapi hasilnya memuaskan," ujar Trump lewat akun Twitter-nya.

Trump sendiri menegaskan dia akan memutuskan langkah yang akan diambil pemerintahannya terkait kesepakatan iklim di Paris, pekan ini.

Namun, kepada orang-orang dekatnya, Trump mengindikasikan dia akan mengeluarkan Amerika Serikat dari kesepakatan itu.

Baca: Kanselir Merkel Bicara tentang Jerman, AS, dan Donald Trump

Jika Trump benar-benar membawa Amerika keluar dari kesepakatan Paris, maka ini adalah sebuah hantaman bagi warisan yang ditinggalkan pendahulunya Barack Obama dan para sekutu Eropa.

Selain soal kesepakatan Paris, sebelumnya Trump juga telah mengkritik NATO yang gagal memenuhi komitmen anggaran pertahanan sebesar dua persen dari GDP negara-negara anggotanya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Telegraph,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com