Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bergurau Soal Perkosaan di Hadapan Tentara, Duterte Dihujani Kecaman

Kompas.com - 27/05/2017, 21:48 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Sabtu (27/5/2017), dihujani kecaman setelah membuat gurauan soal perkosaan saat berpidato di hadapan tentaranya.

Gurauan itu dilontarkan Duterte pada Rabu (26/5/2017), di sebuah kamp militer dalam upaya memompa semangat para prajurit yang bertugas menegakkan darurat militer di Mindanao.

Baca: Duterte Pakai Contoh Perkosaan untuk Pompa Semangat Militer

"Saya bersedia dipenjara demi kalian. Jika kalian memperkosa tiga perempuan, saya akan mengatakan saya yang melakukannya," ujar Duterte.

"Tapi jika kalian menikah empat perempuan, kalian akan saya hajar," tambah Duterte.

Pernyataan Duterte itu kemudian mendapat kecaman dari banyak kalangan. Salah satu yang mengecam adalah Chelsea Clinton, putri mantan presiden AS Bill Clinton.

"Sama sekali tidak lucu," ujar Chelsea lewat akun Twitter resminya.

"Duterte adalah preman pembunuh yang tak menghormati hak asasi manusia. Sangat penting ditegaskan bahwa perkosaan bukan gurauan," tambah Chelsea.

Sementara itu, wakil direktur Human Right Watch divisi Asia Phelim Kine menggambarkan, gurauan Duterte sebagai sebuah humor yang mengerikan.

Dia dan para aktivis Filipina khawatir gurauan Duterte itu akan memberi sinyal yang salah kepada para prajurit.

Kine khawatir para prajurit mengira mereka bisa melakukan pelecehan karena adanya status darurat militer di Mindanao.

"Komentar pro-perkosaan Duterte menunjukkan kekhawatiran para aktivis bahwa pemerintah Duterte akan menutup mata terhadap kemungkinan militer melakukan pelecehan di Mindanao," ujar Kine.

Komentar miring juga datang dari Gabriela, sebuah partai politik perempuan di Filipina.

"Perkosaan bukan gurauan. Darurat militer dan semakin meningkatnya potensi pelecehan yang dilakukan militer terhadap perempuan dan anak-anak juga bukan gurauan," demikian pernyataan partai itu.

Seperti biasa orang-orang dekat Duterte mencoba meluruskan pernyataan kontroversial sang presiden.

Baca: Akibat Baku Tembak di Marawi, Duterte Langsung Tinggalkan Rusia

Juru bicara kepresidenan Ernesto Abella mengatakan, pernyataan Duterte itu hanya digunakan untuk memompa semangat prajurit.

"Dia ingin memberikan dukungan penuh kepada para prajurit dengan mengambil semua tanggung jawab atas aksi mereka di lapangan," ujar Abella.

"Presiden bahkan dengan berlebihan menggambarkan kejahatan yang mungkin dilakukan seperti mengambil istri keempat," tambah Abella tanpa menyinggung gurauan perkosaan yang dilontarkan Duterte.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com