Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi yang Disebut Duterte Dipenggal Militan di Marawi, Masih Hidup

Kompas.com - 26/05/2017, 13:51 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Seorang kepala kepolisian di Pulau Mindanao yang disebut Presiden Rodrigo Duterte tewas dipenggal kelompok militan ternyata masih hidup.

Pada Rabu (23/5/2017), Duterte mengatakan, kelompok militan Maute yang menyerbu kota Marawi telah memenggal kepala kepolisian Malabang.

Namun, pada Jumat (26/5/2017), kepala kepolisian Malabang Romeo Enriquez mengatakan dia dalam kondisi baik-baik saja.

Baca: Serangan Sayap ISIS di Marawi Tewaskan 21 Orang

Dia menambahkan, kemungkinan ada kekeliruan informasi karena mantan kepala polisi Malabang memang tewas dalam baku tembak tetapi dia tidak dipenggal.

Menurut Enriquez, sang mantan kepala polisi tewas tertembak dalam pertempuran pada Selasa (22/5/2017) di luar gedung rumah sakit Marawi.

Sementara itu, korban jiwa krisis di Marawi yang sudah memasuki hari keempat bertambah menjadi 44 orang.

Dari seluruh korban tewas adalah 31 anggota kelompok militan Maute dan 11 orang personel militer Filipina.

Juru bicara komando militer Mindanao Barat (Westmincom) Kapten Jo-Ann Petinglay juga mengoreksi data yang menyebut hanya 11 tentara dan dua polisi yang tewas pada Selasa lalu.

Sementara itu Brigjen Rolando Joselito Bautista dari gugus tugas gabungan ZamPeLan dalam laporannya mengatakan 18 anggota militan Maute tewas dalam pertempuran Kamis (25/5/2017).

Bautista mengatakan, pertempuran terjadi ketika pasukannya melakukan operasi pembersihan dua jembatan yang mengarah ke kota Bangulo.

Baca: Selain Bakar Gereja, Kelompok Militan Culik Pastor dari Kota Marawi


Pada Kamis pagi sekitar pukul 09.00 pasukan bertemu dengan 30 orang anggota militan Maute sehingga baku tembak tak terhindarkan dan berlangsung selama dua jam.

"Sejauh ini, 31 teroris sudah kami tewaskan dan enam senjata api berhasil kami sita," tambah Bautista.

Namun, dalam baku tembak itu sebanyak enam prajurit Filipina tewas dan tujuh lainnya mengalami luka-luka.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com