Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Serangan Manchester Diduga Sudah Buat Bom Kedua

Kompas.com - 26/05/2017, 08:22 WIB

MANCHESTER, KOMPAS.com - Kepolisian Inggris mengatakan, pelaku bom bunuh diri Manchester kemungkinan telah membuat bom kedua yang kini berada di tangan seorang rekannya.

Hal itu diketahui setelah polisi yang menggeledah kediaman Salman Abedi menemukan sebuah bengkel perakitan dengan berbagai jenis bahan kimia dan materi pembuat bom lainnya dalam jumlah besar.

Polisi meyakini, Salman Abedi membuat bahan peledak sendiri setelah mempelajarinya dalam perjalanan ke Libya beberapa waktu lalu.

Baca: Pengebom Manchester "Terbukti” Berkaitan dengan ISIS

Namun, jumlah material yang ditemukan polisi di kediamannya memicu kekhawatiran bahwa Abedi sudah membuat bom kedua dan memberikannya kepada kelompok-kelompok radikal di Inggris.

"Kekhawatirannya adalah ada cukup banyak bahan yang bisa dibuat menjadi dua atau tiga bom dan kami tak bisa mencegah hal itu," ujar seorang sumber di kepolisian kepada The Telegraph.

Abedi tiba kembali di Manchester dari Libya pada Kamis pekan lalu setelah singgah di Istanbul dan Dusseldorf.

Sehari setelah pulang kembali, Abedi mengunjungi pusat perbelanjaan Arndale di mana dia terekam CCTV membeli sebuah tas ransel merek Karrimor.

Polisi yakin Abedi menghabiskan akhir pekannya untuk merangkai bom, termasuk detonatornya.

Pada Senin lalu, dia kemudian pergi dari kediamannya di Elsmore Road ke distrik Fallofield yang berjarak hampir 5 kilometer.

Di sana dia menyewa sebuah apartemen di Granby Row yang terletak di ujung Gay Village, Manchester.

Bangunan itu kemudian digerebek pasukan khusus pada Rabu (24/5/2017). Dan hingga sehari setelahnya tim forensik dan pasukan penjinak bom masih berada di tempat itu.

Sejumlah sumber yakin Abedi menggunakan apartemen sewaan itu untuk merakit semua komponen bom sebelum pergi ke Manchester Arena pada Senin malam untuk beraksi.

Baca: Pelaku Bom Bunuh Diri di Manchester, Lahir dan Besar di Kota Itu

Penggunaan dua lokasi untuk merakit bom merupakan sebuah taktik yang juga digunakan pelaku pengeboman London 7 Juli 2005.

Pelaku pengeboman London juga menghabiskan waktu beberapa bulan untuk mempelajari cara membuat bom di sebuah kamp pelatihan di Pakistan.

Sementara itu, pada Kamis (25/7/2017) malam, pencarian terhadap jaringan kelompok radikal terus berlangsung dan delapan orang diperiksa karena dicurigai terkait tragedi Manchester.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Telegraph
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com