Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turki Bekukan Paspor Pebasket NBA Pendukung Fethullah Gulen

Kompas.com - 22/05/2017, 08:48 WIB

OKLAHOMA, KOMPAS.com - Pembersihan yang dilakukan pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan terus berlangsung dan kali ini seorang atlet bola basket Turki yang menjadi korban.

Dia adalah Enes Kanter (25), pemain klub NBA Oklahoma City Thunder yang ditangkap kepolisian Romania di bandara Bukares setelah paspornya dibekukan pemerintah Turki.

"Kami sedang berada di Romania dan petugas mengatakan paspor saya sudah dibekukan kedutaan besar Turki," ujar Kanter lewat sebuah video, Sabtu (20/5/2017).

Baca: Malaysia Deportasi Tiga Warga Turki Terduga Pengikut Gulen

"Anda semua tahu alasan di balik semua ini hanyalah pandangan politik saya," tambah Kanter.

Kanter menambahkan, dia sempat ditahan di bandara selama beberapa jam itu menuding Presiden Erdogan adalah seorang diktator dan sosok Hitler di masa kini.

"Dia orang yang sangat, sangat kejam," tambah sang atlet yang juga mengecam aksi pengawal Erdogan yang memukuli pengunjuk rasa di Washington DC.

Sementara itu, kepolisian Romania mengatakan, Kanter datang dari Amerika Serikat dan sempat transit di Frankfurt, Jerman.

"Di pos pemeriksaan imigrasi kami temukan bahwa paspornya sudah tak berlaku, paspornya sudah dibekukan oleh negara penerbitnya," demikian pernyataan kepolisian Romania.

Meski demikian kepolisian Romania tidak menahan Kanter dan menurut agennya Melvut Cinar, pebasket itu sudah terbang ke London untuk kembali ke Amerika Serikat.

Kanter memang dikenal mendukung organisasi pimpinan ulama Fethullah Gulen yang dituduh Erdogan menjadi dalang kudeta militer yang gagal tahun lalu.

Akibat dukungan terhadap Gulen ini, Kanter tak hanya dikejar-kejar pemerintah tetapi hubungan dengan keluarganya juga memburuk.

Bahkan, tahun lalu media Turki memublikasikan sebuah surat yang ditandatangani ayah Kanter yang isinya adalah pemutusan hubungan antara ayah dan anak.

Baca: Turki Tangkap 1.009 Orang Terduga Pendukung Gulen

Sejak kudeta pada Juli tahun lalu gagal menggulingkan Erdogan, sebanyak 150.000 orang sudah ditangkap dan diinterogasi terkait hubungan mereka dengan Gulen.

Mereka yang ditangkap itu berasal dari berbagai latar belakang seperti jurnalis, pegawai negeri, tentara, jaksa, guru, hingga para akademisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com