Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Disebut Sumber Rahasia yang Dibocorkan Trump kepada Rusia

Kompas.com - 17/05/2017, 11:41 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Intelijen Israel disebut sebagai sumber informasi rahasia menyangkut kemampuan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) membuat bom, yang didiskusikan Presiden AS Donald Trump dengan dua diplomat Rusia.

Hal itu disampaikan oleh para pejabat diplomatik AS sebagaimana diwartakan situs berita televisi CNN, Rabu (17/5/2017).

Gedung Putih menolak mengomentari informasi tersebut. Trump membocorkan informasi rahasia intelijen itu ketika menerima Menteri Luar Negeri AS, Sergei Lavrov dan Dubes Rusia untuk AS, Sergei Kislyak, baru-baru ini.

Baca: AS Heboh Lagi, Memo Comey Ungkap Trump Minta FBI Tutup Kasus Rusia

Duta Besar Israel untuk AS, Ron Dermer, juga tak bersedia memgomentari masalah tersebut – namun ia mengungkapkan keyakinannya pada hubungan antara Israel dan AS.

"Israel mempunyai kepercayaan penuh pada hubungan berbagi intelijen kami dengan AS dan berharap hubungan yang semakin dalam pada tahun-tahun mendatang pada pemerintahan Presiden Trump," kata Dermer.

Pada Senin (15/5/2017), laporan muncul bahwa Trump berbagi informasi “sangat rahasia” dengan Lavrov dan Kislyak, dalam pertemuan di Ruang Oval, Gedung Putih, pekan lalu.

Trump dilaporkan telah membocorkan rincian tentang bagaimana ISIS bertujuan menggunakan laptop sebagai bom di pesawat, meski Presiden Trump sendiri tidak langsung mengungkapkan sumber informasinya.

Baca: Trump 'Bocorkan Informasi Rahasia' dengan Rusia

Ketika Gedung Putih berusaha mengurangi dampak laporan tersebut, penasihat keamanan nasional HR McMaster, Selasa (16/5/2017), mengatakan, tindakan Trump "sepenuhnya tepat."

McMaster mengatakan "presiden dan menteri luar negeri meninjau ancaman umum dari organisasi-organisasi teroris, termasuk ancaman terhadap penerbangan."

Sekretaris Pers Gedung Putih, Sean Spicer, juga tidak mengomentari apakah Israel sumber informasi yang dibocorkan Trump kepada Lavrov dan Kislyak.

"Saya tidak bisa secara khusus mengomentari informasi tersebut," kata Spicer sebagaimana diberitakan CNN News.

Baca: Donald Trump Berhentikan James Comey Sebagai Direktur FBI

Namun Spicer mengaku “senang” atas jaminan Israel terkait dengan keberlanjutan kerja sama intelijen dengan pemerintahan AS di bawah Trump.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com