Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Penemu" Emas di Australia Malah Didenda Rp 50 Juta

Kompas.com - 16/05/2017, 12:21 WIB

PERTH, KOMPAS.com - Tiga warga di Australia Barat telah dikenai denda masing-masing 5.000 dollar atau sekitar Rp 50 juta, setelah mereka menemukan bongkahan emas bernilai 62.392 atau sekitar Rp 600 juta, di sebuah pertambangan ketika berlangsung acara BBQ.

Mereka dikenai denda setelah polisi melihat gambar yang dibuat oleh tiga orang pria tersebut yang dipasang di Facebook.

Andrew Mark Warren, Stephen Lindsay Rowe dan Michael James Forward dikenai denda masing-masing  5.000 dollar Australia di Pengadilan Magistrat Kalgoorlie, sekitar 593 km dari Perth.

Warren, Rowe dan Forward sebelumnya sudah nmengaku bersalah mencuri emas senilai 62.392 dollar dari sebuah tempat di pertambangan di dekat kota Kunanalling, sekitar 32 km utara Coolgardie.

Pada 4 Juni 2016, mereka berhenti untuk mengadakan acara BBQ. Kemudian memasuki sebuah pertambangan di sana dan menemukan emas yang ada di sana.

Baca: Sovereign Hill, Mesin Waktu menuju Demam Emas di Australia

Tiga pria ini kemudian berusaha menjual emas tersebut lewat akun Facebook, dan yang kemudian diketahui oleh Kepolisian Australia Barat.

Pria keempat, Glen Stephen Rutherford, menyatakan diri tidak bersalah, dan akan disidangkan akhir tahun.

Tidak berniat mencuri

Ketika menjatuhkan hukuman, Senin (15/5/2017), Magistrat John O'Sullivan mengatakan ketiga pria ini pada awalnya tidaklah membuat rencana untuk mencuri.

"Jelas sekali, bila anda berencana mencuri emas ini, anda tidak akan memuat gambarnya di Facebook." kata O'Sullivan.

Namun Magistrat mengatakan banyak orang menggantungkan hidip dari pertambangan emas, dan jumlah emas yang dicuri besar.

Dia mengatakan peraturan mengenai pencarian emas sudah banyak diketahui, dan kelompok pria tersebut tidak mengindahkan peraturan yang ada.

Baca: Antam dan Perusahaan Australia Kerja Sama Eksplorasi Emas

"Kita tidak bisa begitu saja mendatangi sebuah tempat dan mengambil apa yang kita temukan," kata O'Sullivan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com