Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbaju Serba Hitam, Mahasiswa RI di Leicester Gelar Aksi Bela Ahok

Kompas.com - 15/05/2017, 07:59 WIB

LEICESTER, KOMPAS.com - Gelombang aksi damai untuk mendukung Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama terus menjalar hingga ke mancanegara. 

Salah satunya terjadi di Kota Leicester, Inggris, pada Sabtu (13/5/2017) waktu setempat.

"Kami dari Indonesia Christian Community (ICC) di bawah PPI Leicester telah melakukan vigil sekitar jam 10 malam kemarin, Sabtu 13 Mei," ungkap Silvanus Alvin, Ketua Departemen Sumber Daya Mahasiswa PPI Leicester, kepada Kompas.com.

Kandidat Master dari Universitas Leicester ini mengatakan, aksi digelar dalam bentuk doa bersama.

"Tujuannya untuk memberikan dukungan moral kepada saudara kita, Bapak Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok," kata Alvin.

Alvin menerangkan, mahasiswa Indonesia yang belajar di Inggris, khususnya Leicester sangat prihatin dengan peristiwa yang terjadi di Indonesia.

"Terutama yang menyasar Saudara Ahok. Leicester merupakan kota dengan tingkat keberagaman paling tinggi di Inggris, the most diverse city dan memiliki slogan fearless," ungkap dia.

"Oleh sebab itu kami mengirim pesan pada saudara Ahok agar fearless atau jangan gentar dalam menghadapi cobaan ini," ungkap dia.

Para mahasiswa juga berharap agar Pancasila tetap menjadi dasar utama di Indonesia, dan ditegakkan.

"Serta seluruh WNI benar-benar menunjukkan perilaku hidup toleransi antar warga dan menjunjung Bhineka Tunggal Ika," kata dia.

Dalam aksi Sabtu malam tersebut, para peserta aksi mengenakan pakaian serba hitam. "Ini wujud kedukaan terhadap kondisi di indonesia," sambung Alvin.

"Kami berniat meniup lilin tapi akibat angin, api tidak bisa dinyalakan," kata dia lagi.

Alvin pun memastikan, seluruh peserta aksi adalah warga Negara Indonesia.

"Ada yang dari Jakarta, Surabaya, Bandung, Kupang, Flores, Pontianak, dan Palangkaraya," papar Alvin.

Aksi damai dengan menyalakan lilin dan doa bersama berlangsung sejak Sabtu (13/5/2017) dan Minggu (14/5/2017) waktu setempat, di belasan negara.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com