Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalah di Pilpres Perancis, Le Pen Siapkan "Pertempuran" Baru

Kompas.com - 08/05/2017, 17:26 WIB

PARIS, KOMPAS.com - Dengan kemenangan Emmanuel Macron dalam putaran II pemilihan Presiden Perancis, 7 Mei 2017 kemarin, kesempatan Marine Le Pen pun pupus.

Semula, politisi sayap kanan ini membuka peluang menjadi kepala negara perempuan pertama di Perancis.

Kesempatan itu muncul saat dia dan Macron, memenangi pemilihan presiden putaran I.

Kendati demikian, seperti diberitakan Associated Press, Senin (8/5/2017), Le Pen tak surut dan menyerah.

Le Pen mengaku tengah mempersiapkan pertempuran berikutnya, yakni pemilihan anggota parlemen Perancis yang akan digelar bulan depan.

Diyakini, Le Pen dan Partai Front Nasional yang mengusungnya, masih memiliki kekuatan yang luar biasa.

Dengan perolehan suara 35 persen atau setara dengan 11 juta pemilih, maka Le Pen telah mencatatkan sejarah baru di Perancis. 

Baca: Sekalipun Macron Menang, Ancaman Le Pen di Perancis Tetap Kuat

Capaian suara yang tergolong besar itu menggambarkan perubahan citra "kelas dua" Partai Front Nasional, telah pupus. 

Kubu sayap kanan telah menjadi kekuatan baru di Perancis yang beranjak menuju laga kelas utama di kancah politik negeri itu.

Le Pen dikabarkan telah menetapkan tantangan baru bagi dirinya sendiri. Dalam beberapa minggu ke depan dia bakal melakukan reformasi mendalam dalam upaya menjadi kekuatan politik baru.

Presiden sementara Front Nasional mengatakan, perubahan yang digagas Le Pen tersebut termasuk memberi nama baru kepada partai tersebut.

Baca: Demi Menangi Pilpres, Le Pen Mundur dari Kursi Presiden Partai

Sebelumnya, pada 25 April lalu, Marine Le Pen mengumumkan pengunduran diri sebagai Presiden Partai Front National, yang selama ini dipimpinnya.

Berbicara dalam sebuah siaran televisi di Perancis, Le Pen mengaku keputusan itu diambil demi menunjukan citra bahwa dia adalah capres non-partisan.

Menurut Le Pen kala itu, Presiden harus mampu menyatukan seluruh warga Perancis. Pertimbangan itulah yang melatarbelakangi keputusan pengunduran diri Le Pen. 

Baca: Macron atau Le Pen, Keduanya Bisa Bebani Jerman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com