Sekalipun Macron Menang, "Ancaman" Le Pen di Perancis Tetap Kuat

BERLIN, KOMPAS.com - Wakil Menteri Luar Negeri Jerman Michael Roth angkat bicara mengenai kemenangan Emmanuel Macron dalam pemilihan presiden Perancis, yang digelar pada 7 Mei 2017, kemarin.

Menurut Roth, sekalipun Macron menang, namun "ancaman" politik populis yang diwakili dengan keberadaan calon presiden Marine Le Pen, tetaplah kuat.

Baca: Jerman: Kemenangan Macron Jadikan Perancis Berada di Jatung Eropa

Seperti diberitakan Associated Press, Senin (8/5/2017), Roth mengatakan, capaian 11 juta suara yang diperoleh kandidat sayap kanan itu membuktikan betapa kuatnya posisi Le Pen di Perancis. 

Roth --yang salah satu portofolionya adalah mengenai hubungan Perancis-Jerman, mengatakan, capaian suara Le Pen yang sedemikian besar tidak bisa dipandang sebagai hal yang wajar.

Menurut Roth yang berbicara dalam wawancara jaringan radio ARD, pencapaian kelompok garis keras sayap kanan yang populis di Perancis, sangat besar. 

Selanjutnya, Roth menyarankan agar Pemerintah Perancis mau melonggarkan peraturan Uni Eropa mengenai belanja negara, agar terjadi akselerasi pertumbuhan ekonomi di Perancis.

Sebab, lanjut Roth, jika Macron dinilai gagal menjalankan tugas sebagai Presiden, maka di masa mendatang Le Pen dan kubunya yang akan berkuasa di Perancis.

"Dan kita perlu mencegah hal ini terjadi," tegas Roth. 

Baca: Usaha Keras Le Pen demi Rebut Hati Pemilih Konservatif Perancis