Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak-anak Australia Keliling Eropa Tampilkan Kesenian Aceh

Kompas.com - 06/05/2017, 09:26 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com - Puluhan anak-anak asal Australia berkeliling Eropa sepanjang Juni mendatang untuk menampilkan seni dan budaya Aceh.

Semua berawal pada bulan Januari 2015 lalu. Saat itu, Lyn Williams, direktur artistik dan pendiri Gondwana Choirs ingin agar anak-anak belajar menari dan menyanyi Ratoh Duek asal Aceh. Ia menganggap tarian ini sangat luar biasa.

Gondwana Choirs adalah kelompok paduan suara anak-anak nasional Australia.

Lyn, yang juga pernah masuk ke dalam daftar 100 perempuan paling berpengaruh di Australia, kemudian menghubungi Suara Indonesia Dance.

Baca: Bahasa Indonesia Paling Populer di Kalangan Anak-anak Australia

Kelompok yang berbasis di Sydney ini memang dikenal tidak hanya menampilkan tarian-tarian Nusantara, tapi juga mengajarkannya kepada siapa saja yang berminat.

Pendiri Suara Indonesia Dance, Alfira O'Sullivan bersama suaminya Murtala lalu merasa tertantang dengan permintaan Lyn.

Awal proyek ini dimulai dengan melakukan banyak diskusi dan merancang metode pengajaran.

Pasalnya, terdapat kendala bahasa. Jangankan bahasa Aceh, anak-anak Godwana bahkan tidak bisa berbahasa Indonesia.

Sementara di tarian Ratoh Duek banyak sekali unsur menyanyi dengan lirik dalam bahasa Aceh.

"Pernah dalam latihan kita mengulang-ulang satu ucapan yang pengucapannya sulit, sampai mereka harus benar-benar bisa," kata Alfira.

Usaha yang luar biasa dari anak-anak ini membuat Murtala, yang asli Aceh, dan Alfira, yang juga memiliki daerah Aceh, merasa sangat terharu.

Belum lagi dalam tarian ini, anak-anak harus duduk di lantai, yang membuat banyak di antara mereka tidak nyaman karena tidak biasa. Namun, semangat yang mereka miliki membuat Murtala dan Alfira kagum.

Ratoh Duek kemudian malah menjadi lagu favorit anak-anak Gondwana, di saat mereka juga mempelajari lagu-lagu dari banyak negara lainnya.

Ratoh Duek yang dibawakan anak-anak Australia ini pun langsung populer, karena memiliki unsur yang lengkap, dari lagu, musik, dan gerakan.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com