WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir, Kamis (4/5/2017) waktu setempat, menyatakan bahwa Amerika Serikat segera menjual rudel supercanggih ke negaranya.
Jubeir mengatkan, pemerintah Presiden AS, Donald Trump, telah mengambil langkah untuk proses notifikasi Kongres dalam rangka penjualan rudal balistik presesi tinggi buatan Raytheon Co kepada Arab Saudi, sekutu dekat AS.
Harga rudal tersebut dijual dengan harga diperkirakan lebih dari satu miliar dollar atau sekitar Rp 13,3 triliun, sebagaimana dilaporkan Reuters.
Baca: Rusia Siap Bangun 16 Reaktor Nuklir di Arab Saudi
Penjualan rudal itu tentu saja memicu kontroversi yang luas tidak saja di AS, tetapi juga di Arab Saudi dan bahkan Yaman, negara di mana Arab Saudi memimpin koalisi untuk memerangi kelompok pemberontak Houthi.
Sejak koalisi Arab terlibat dalam perang saudara di Yaman, telah jatuh korban warga sipil yang banyak akibat terkena rudal atau peluru kendali.
Sistem senjata supercanggih AS itu sudah termasuk hulu ledak Penetrator dan pemandu ketepatan tembak peluru kendali Paveway.
Baca: Benarkah Pakistan Kirim Hulu Ledak Nuklir ke Arab Saudi?
Sementara itu Jubeir juga mengatakan, Trump akan melawat Arab Saudi bulan ini untuk memperkuat kerja sama antara AS dan negara-negara Muslim dalam memerangi ekstremisme.
"Pesan sangat jelas kepada dunia bahwa AS dan negara-negara Arab bisa menjalin kemitraan," kata Jubeir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.