Trump Akan Teken Peraturan Kebebasan Beragama di AS

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sebuah perintah eksekutif mengenai kebebasan beragama diperkirakan akan ditandatangani Presiden AS, Donald Trump, Kamis (4/5/201) waktu setempat, dalam acara National Day of Prayer.

Selebaran dibagikan kepada para wartawan oleh Gedung Putih, Rabu (3/5/2017) malam, yang menyebutkan bahwa perintah itu "menyatakan bahwa adalah kebijakan pemerintah untuk melindungi dan dengan penuh semangat meningkatkan kebebasan beragama."

Warga Kristen konservatif berharap akan melihat perintah eksekutif besar yang akan memungkinkan kelompok–kelompok dan pemilik bisnis menyebut keyakinan agama mereka sebagai alasan untuk menolak layanan dan pemberian barang kepada orang-orang.

Baca: Trump Teken Perintah Pembangunan Tembok di Perbatasan Meksiko

"Perintah eksekutif ini bukan diskriminasi," kata seorang pejabat administrasi senior kepada wartawan Rabu malam.

"Apa pun yang ilegal menurut undang-undang saat ini masih akan tetap ilegal atau melanggar hukum."

Para pengacara untuk Serikat Kebebasan Sipil AS dan kampanye Hak Asasi Manusia (HAM) mengatakan mereka berencana untuk segera mengajukan tuntutan hukum terhadap perintah tersebut, kalau isinya sama dengan rancangan yang dibocorkan awal tahun ini.

Baca: Trump Teken Surat Perintah AS Keluar dari TPP

Mereka khawatir tindakan Trump akan memungkinkan diskriminasi terhadap anggota komunitas LGBTQ dan golongan minoritas agama.

Juga akan memungkinkan banyak pengusaha menolak layanan keluarga berencana dalam program perawatan kesehatan yang mereka tawarkan kepada para karyawan.